Penyebab kurang gizi pada anak
Setelah
mengetahui tanda-tanda kurang gizi pada anak di artikel yang lalu, kini
kita akan mengenali pula faktor yang menyebabkan anak kurang gizi.
Kurang gizi pada anak tidak selalu semata karena kita tidak memberikan
asupan gizi yang cukup sesuai dengan tumbuh kembang anak, namun juga ada
beberapa faktor lain yang luput kita perhatikan namun memiliki pengaruh
yang besar terhadap kekurangan gizi pada anak. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut.
Jarak usia antara anak yang terlalu dekat
Selain
karena asupan gizi yang kurang memenuhi standar sesuai dengan tumbuh
kembang anak, ada faktor lain yakni jarak kakak dan adik yang terlalu
dekat yaitu hanya satu tahun saja. Kedekatan ini menyebabkan perhatian
si ibu terhadap kakak tersita akibat adanya si adik. Sehingga hal ini
membuat kecenderungan si kakak menjadi anak yang terabaikan. Termasuk
masalah asupan gizi, terutama asi. Pada saat seharusnya sang kakak belum
berhenti meminum ASI, namun dipaksa berhenti karena kehadiran sang
adik. Padahal ASI sangat penting sebagai penunjang gizi untuk
pertumbuhan anak kedepannya.
Infeksi atau tertular penyakit
Faktor
lain yang menyebabkan anak kekurangan gizi adalah adanya infeksi dan
penyakit yang ditularkan. Anak-anak biasanya mudah tertular penyakit
serta sering mengalami infeksi yang umumnya dikarenakan kegiatannya yang
sangat aktif dan di tempat yang sembarangan. Meskipun makanan yang anda
berikan bergizi, namun jika anak anda tertular penyakit, maka bisa saja
anak anda menjadi kurang gizi.
Kebersihan lingkungan yang tidak terjaga
Lingkungan
yang kurang bersih berpengaruh terhadap kekurangan gizi pada anak.
Lingkungan yang kotor identik dengan keadaan yang tidak sehat seperti
sampah berserakan, peralatan makan dan mainan yang terkontaminasi. Anak
akan mudah sakit-sakitan jika berada dalam lingkungan yang kotor. Anak
yang sakit susah untuk berkembang dan mendapatkan cukup gizi, meskipun
asupan makanannya sudah baik.
Cacingan pada anak-anak
Penyebab
lain kurangnya gizi adalah cacingan. Cacingan adalah adanya cacing
parasit yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuh anak. Jika anak anda
sudah makan banyak namun berat badannya tidak naik atau justru
berkurang, lebih baik anda coba memberikan obat cacing padanya.
Anak-anak yang suka main diluar, memiliki resiko terkena cacingan lebih
besar. Namun bukan berarti anda harus melarang anak anda bermain diluar
karena hal tesebut bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi dan bahan makanan
Seorang
ibu harus bisa memberikan asupan makanan yang cukup bergizi pada anak.
Pengetahuan ibu tentang kandungan bahan makanan dan cara mengolah
makanan yang benar menentukan apakah anaknya kurang gizi atau tidak.
Banyak ibu yang menganggap bahwa makanan yang bergizi itu harus mahal.
Padahal tidak demikian, banyak makanan yang bergizi bisa didapat dengan
harga murah seperti tempe dan tahu. Oleh karena itu terkadang anak yang
kurang gizi bukan karena orang tua tidak mampu menyediakan makanan
bergizi, namun juga lebih pada karena ketidaktahuan orang tua tentang
bahan makanan dan kandungannnya.
Seringnya
lagi orang tua hanya menuruti apa yang anak ingin makan, padahal belum
tentu itu baik bagi kesehatannya dan belum tentu pula gizinya cukup.
Kombinasikan bahan makanan bergizi secara variatif setiap hari supaya
anak tidak bosan dan tetap mau makan. Orang tua juga harus bisa
memberikan pengertian dengan cara yang cerdas kepada anak tentang
pentingnya makanan yang mengandung gizi bagi perkembangan mereka. Dengan
begitu anak-anak dengan senang hati memakan makanan yang bergizi.
(abi)