Selasa, 31 Desember 2013

Fakta Tentang Indonesia Yang Harus Diketahui





1. Tiga orang Presiden RI pertama memiliki bulan lahir yang sama, yaitu bulan juni. Bungkarno lahir 6 Juni 1901 (Bernama asli Kusno Sosrodihardjo). Pak Soeharto 8 Juni 1921. Sedangkan Pak Habibie 25 Juni 1936.

ekonomi full materi kls 10 smes 1

KEBUTUHAN
Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan kelangsungan hidup dan kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang diinginkan menjadikan kebutuhan manusia tidak terbatas.

10 rahasia fbi


Ada banyak kejadian aneh dan misterius yang tak dapat dijelaskan dengan akal sehat. Secara ilmiah sulit diurai, mungkin hanya lewat supranatura. Artikel ini bukan dimaksud membahas hal-hal klenik, tapi kejadian-kejadian ini sungguh terjadi dan sampai sekarang tak mampu dijelaskan sebab musababnya. Bahkan FBI yang telah turun tangan pun 'menyerah' dan masuk dalam 'X Files'.

Minggu, 15 Desember 2013

ucapan salam & ekspresi Kosa Kata Sehari – hari Dalam Bahasa Jepang :

Berikut contoh ucapan salam & ekspresi Kosa Kata Sehari – hari Dalam Bahasa Jepang :
オはよう ございます :  Ohayou gozaimasu (Selamat pagi)
コんにちわ : Konnichiwa (Selamat siang)
コんばんわ : Konbanwa (Selamat malam)
オやすみ なさい : Oyasumi nasai (Selamat tidur)

CARA sangat MUDAH MENGHIPNOTIS ORANG LAIN

Apakah anda tahu Cara menghipnotis orang lain ?
Ini dia cara mudah anda untuk bisa
 menghipnotis teman atau orang terdekat anda, sangat di anjurkan untuk tidak menggunakannya di jalan yang salah, langsung simak aja sob nih langkah - langkah cara hipnotis yang benar :

Cara Cek Artikel yang Dicopas (Duplikat) Dengan Kueri Google

copaz


Sebagai seorang blogger sekaligus pencipta konten (artikel blog), anda memiliki berbagai resiko atas konten tersebut, salah satunya adalah duplikasi atau penggandaan artikel anda ke halaman web/blog lain

Selasa, 10 Desember 2013

Sedikit tentang Ghaida


Ghaida Farisya
Disini saya akan membahas salah satu member JKT48 dan juga oshi saya di JKT48. “Heyyy Henshin?? Dari kepompong menjadi kupu-kupu yang cantik” itulah yang sering dikatakan Ghaida saat menyapa fansnya atau fans sering menyebut dengan kata Jikoushokai.

Senin, 09 Desember 2013

Tips dan Cara Mendapatkan Uang Dari Blog

Tips dan Cara Mendapatkan Uang Dari Blog (internet) - Pada tutorial cara membuat blog di blogger yang lalu pernah saya sampaikan kepada sahabat blogger yaitu apa niat Anda untuk menggeluti aktivitas blogging dan mau dibawa kemana nantinya blog yang telah Anda buat. Berdasarkan survei yang saya lakukan bahwa hampir 78% para blogger setelah membuat blog memiliki tujuan komersil. Artinya adalah memfokuskan blog atau websitenya sebagai mesin pencari/penghasil uang/duit sehingga membentuk passive income dan dalam jangka yang relatif panjang.

Bagimana Cara Mendapatkan Uang dari Blog?

Bagimana Cara Mendapatkan Uang dari Blog?

Bisa mendapatkan uang dari blog, adalah salah satu impian banyak blogger.

Saya sendiri, jujur pada awalnya sama sekali tidak terpikirkan untuk mendapatkan uang dari blog saya. Saya niatkan ngeblog adalah semata untuk berbagi kepada semua orang tentang apa yang saya alami, apa yang saya ketahui dan apa yang sedang saya rasakan.

Tapi seiring waktu, setelah saya menekuni dunia blogging beberapa lama, saya menemukan, ternyata kita bisa mendapatkan uang dari sebuah blog. Jadilah, sampai sekarang saya menjadi seorang blogger matre, hehehe... bawaannya duiiiiiiiiiit terus!
Nah, jika anda seperti saya, yang mulai pikir-pikir untuk mendapatkan uang dari blog, atau pun anda yang baru saja siap-siap membuat blog untuk mendapatkan uang, silakan lanjutkan membaca artikel ini sampai tuntas.
Lalu bagaimana cara mendapatkan uang dari blog?

ARA MEMBUAT SUB MENU DI MENU BLOGSPOT



Assalamualaikum,
Kali ini saya berbagi trik atau tips untuk memberi sub menu pada menu di blog kita. Mungkin untuk beberapa kawan-kawan cara ini sudah lama, namun ada baiknya saya menulis ulang bagi kawan-kawan yang belum paham terkait hal ini. Selain itu cara ini juga bisa membantu saya , apabila saya lupa cara menambahkan sub menunya. Awalnya mungkin kita menebak bahwa sub menu ini hanya terdapat pada beberapa template tertentu. Ternyata pemikiran itu tidak sebenarnya salah dan benar, karena template bisa di atur di dalam 'edit HTML'.
Sekarang kita menuju caranya.

Cara Membuat Tab Menu di Blog

 Cara Membuat Tab Menu di Blog itu yang akan saya bahas sekarang, Kalau ada kawan Blogger yang tidak tahu apa itu Tab Menu dan untuk apa [maaf saya bukannya menggurui kawan] dapat saya sampaikan kurang lebih adalah Kumpulan Elemen yang bisa menhemat tempat pada Blog


nama anggota

Team J

SCHEDULE jkt 48

SCHEDULE

< Sebelumnya 12 / 2013 Selanjutnya >
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1

Cara Memasang Mesin Pencari (Search Engine) Di Blog




Sapa yang tidak tahu Search Engine, mesin pencari yang bener bener berguna bagi semua orang, ketika ingin memcari artikel yang di inginkan, kita tinggal mengetikan keywordnya saja, dan sejumlah referensipun akan di tampilkan di halaman web, nah kita tinggal memilihnya saja, hebat kan...?

Nah sekarang kita bisa menampilkan mesih pencari itu di Blog kita, ya selain untuk mempercantik tampilan Blog kita, mesin pencari juga sangan berguna sekali, supaya kita atau pengunjung Blog kita tidak repot-repot menutup halaman Blog kita, ketika ingin mencari artikel dengan mesin pencari itu.


Ada bermacam-macam search engine, diantaranya google, yahoo, MSN dll, nah bagaimana cara memasangnya di Blog, begini caranya :

Sabtu, 07 Desember 2013

cara membuat sub laman

Sobat, bisa jadi selama ini kita mengganggap bahwa pull down menu atau sub menu yang terdapat dalam bilah menu horizontal sebuah blog hanya dapat dibuat pada blog yang menggunakan kustom template saja. Hal ini disebabkan karena tiap kali kita menambahkan menu baru dengan menggunakan pilihan ‘Laman (Page)’ yang terdapat di dasbor Blogger, maka menu tersebut akan ditampilkan dalam satu baris tab menu, sehingga tampilannya terkesan kurang rapi apabila jumlah menu yang digunakan cukup banyak. Namun tahukah Anda bahwasanya kita juga dapat melakukan kustomisasi pada template standar yang disediakan oleh Blogger guna menambahkan sub menu ke dalam tab menu  yang disediakan.
Perlu diingat bahwa apabila jumlah menu yang ditampilkan cukup banyak, sedangkan dari menu yang ditampilkan tersebut terdapat beberapa menu yang memiliki kategori sama, maka sebenarnya akan lebih efektif apabila menu dengan kategori sama tersebut dikelompokkan menjadi satu dalam sebuah sub menu atau pull down menu.  Dan inilah salah satu tujuan dari kustomisasi template standar Blogger ini, yaitu untuk mengelompokkan beberapa menu yang memiliki kategori sama ke dalam sebuah menu dengan pull down menu atau sub menu di dalamnya.
Nah, untuk keperluan tersebut maka Anda dapat melakukannya dengan mengerjakan langkah-langkah berikut ini secara berurutan.

Pertama, ubahsesuaikan setelan tab menu dan menu halaman yang akan ditampilkan, dimana caranya adalah seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Cara Membuat Menu Halaman Pada Blog
Sumber gambar: blogger.com
Keterangan:
1. Pilih ‘Tab atas’ untuk menampilkan bilah menu di bawah header.

2. Menu yang dibuat pada bagian tersebut (dalam tanda angka 2) hanya menu yang tidak memiliki sub menu di dalamnya.
Apabila setelan telah disesuaikan, maka selanjutnya klik menu ‘Simpan setelan’.
Kedua, buka editor template dengan cara mengeklik menu ‘Template>Edit HTML>Lanjutkan>Expand Template Widget’.
Ketiga, cari kode ]]></b:skin> dan kemudian sisipkan kode CSS berikut ini tepat di atasnya.
.tabs-inner .widget li ul {
  z-index: 100; position: absolute;
  left: -999em; height: auto; margin: 0; padding: 0;
  border: 1px solid #999999;  
}

.tabs-inner .widget li ul, .tabs-inner .widget li ul a,
.tabs-inner .widget li ul li:first-child a {
  -moz-border-radius: 0px; -webkit-border-radius: 0px;
  -goog-ms-border-radius: 0px; border-radius: 0px;
}

.tabs-inner .widget li:hover ul, .tabs-inner .widget li.sfhover ul {
  left: auto;
}

.tabs-inner .widget li li a:hover, .tabs-inner .widget li li a:active {
  color: #ffffff; background: rgb(51, 102, 153);
}

.tabs-inner .widget li ul a {
  display: block; padding-left: 1.25em; padding-right: 1.25em;
  margin-left: 0px; margin-right: 0px; border: none;
  color: #000000; background: rgb(243, 244, 246);
}

.tabs-inner .widget li ul, .tabs-inner .widget li ul a {
  width: 220px;
}
Keterangan:
Anda dapat mengubah warna garis, teks, background, dan lebar menu dengan menyesuaikan beberapa kode berikut ini:
Kode border: 1px solid #999999; digunakan untuk mengatur setelan garis, color: #000000; background: rgb(243, 244, 246); digunakan untuk mengatur warna default teks dan beckground, color: #ffffff; background: rgb(51, 102, 153); digunakan untuk mengatur warna teks dan background ketika disorot, dan width: 220px; digunakan untuk mengatur lebar sub menu.
Keempat, cari kode <li><a expr:href='data:link.href'><data:link.title/></a></li> dan kemudian perhatikan kode <b:/loop> yang terdapat beberapa baris di bawahnya. Nah, sisipkan kode dengan format berikut ini tepat di bawah <b:/loop>.
<li><a href='#'>Menu</a>
  <ul>
    <li><a href='URL'>Sub Menu 1</a></li>
    <li><a href='URL'>Sub Menu 2</a></li>
    <li><a href='URL'>Sub Menu 3</a></li>
  </ul>
</li>
Keterangan:
Ubah URL sesuai dengan URL yang akan digunakan pada sub menu dan sesuaikan ‘Menu’ serta ‘Sub Menu’ sesuai dengan teks yang akan ditampilkan. Dan apabila akan membuat beberapa menu pull down, maka salin kode tersebut secara berulang di bawahnya kemudian lakukan penyesuaian setelan dengan cara yang sama dengan sebelumnya.
Kelima, simpan template.

Dan selanjutnya sebagai contoh hasil dari penerapan dari teknik tersebut adalah seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Contoh Pull Down Menu Pada Blog

MATERI SENI BUDAYA KELAS XII

Oleh Abi Sya Figter Stratatwentyone pada 17 November 2013 pukul 21:40

MATERI SENI BUDAYA KELAS XII 





BAB 1 PENGERTIAN SENI

Rangkuman Pkn Kelas X Bab 1,2, Dan 3 Terlengkap


Oleh Abi Sya Figter Stratatwentyone pada 17 November 2013 pukul 21:44

RINGKASAN
BAB I
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Individu

Pengertian manusia : manusia berasal dari "manu" (dari bahasa sansekerta), "sens" (dari bahasa latin)
Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia merupakan ciptaan Tuhan
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia memerlukan orang lain untuk bartahan hidup.

B. Pengertian dan Unsur-Unsur Terbentuknyana Bangsa

1. Pengertian bangsa : 1. Kumpulan orang-orang yang menempati wilayah tertentu
2. Kumpulan manusia yang terikat satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Bangsa adalah kumpulan manusia di wilayah tertentu. atau kumpulan manusia yang saling terikat satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.


Pengertian-pengertian bangsa menurut para ahli :

a. Ernest Renant (Perancis), menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk bersatu) dengan kesetiakawanan yang agung
b. Otto Bauer (Jerman), menyatakn bahwa bangsa adalah kelompok manusia uang mempunyai kesamaan karakter. Karakter tumbuh karena adanya kesamaan nasib
c. F. Ratzel (Jerman), menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu.
d. Hans Kohn (Jerman), menyatakan bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah

2. Unsur-unsur terbentuknya Bangsa

  • Memiliki cita-cita bersama
  • Memilik sejarah hidup bersama
  • Memiliki adat budaya dan kebiasaan sama
  • Menempati suatu wilayah tertentu
  • Terorganisasi dalam suatu pemerintahan yang berdaulat

C. Pengertian Negara dan Unsur-Unsur Negara


1 Pengertian Negara

Negara adalah wilayah tempat tinggalnya suatu bangsa atau wilayah di mana suatu bangsa tinggal dan para pemerintah memiliki keuasaan tertinggi


Pengertian-pengertian kata negara berdasarkan para ahli :

a. George Jellinek menyatakan negara sebagai organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu
b. Mr. J.H.A Logeman menyatakan negara sebagai organisasi kemsyarakatan yang dengan kekuasaanya bertujuan mengatur dan mengurus masyarakat tertentu
c. G.W.F Hegel menyatakan negara sebagai organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemrdekaan universal
d. Mac Iver menytakan negara sebagai organisasi politik
e. Mr. Kranenburg menyatakan bahwa negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh suatu kelompok manusia yang disebut bangsa

2 Proses terbentuknya suatu negara

Proses terbentuknya suatu negara dapat dibagi menjadi 3 yaitu dengan cara pendekatan primer dan sekunder, pendekatan teoritis dan pendekatan faktual.

a. Pendekatan primer dan sekunder

Menurut pendekatan ini, pada awalnya suatu negara merupakan kelompok atau suku (genooschaft) yang dibentuk oleh manusia. Kelompok tersebbut kemudian mengangakat pemimpin yang disebut raja. Fase ini disebut kerajaan (rijk). Kemudian setelah raja diangkat raja menjadi sewenang-wenang (pada tahap fase negara nasional). Setelah itu terjadi rakyat menjadi memiliki kesadara kebangsaan semakin tinggi, sehingga akhirnya mereka menurunkan raja dan membentuk suatu pemerintahan barru yangg dapat menyalurkan aspirasi mereka (Fase Negara Demokrasi).
Kata kunci : genooschaft - rijk - negara nasional - negara demokrasi

b. Pendekatan teoritis.

Pendekatan teoritis adalah pendekatan berdasarkan pendapat para ahli yang masuk akal
Menurut pendekatan teoritis, negara terbentuk berdasarkan teori :
1. Teori Ketuhanan
Menurut teori ini negara ada karena kehendak Tuhan.
2. Teori Perjanjian Masyarakat
Masing-masing individu mengadakan perjanjian untuk membentuk suatu negara
3. Teori Kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan. Kekuasaan adalah ciptaan mereka yangg paling kuat dan berkuasa.
4. Teori Kedaulatan
Kedaulatan Negara : Kekuasaan tertinggi berada pada suatu negara. bukan pada sekelompok orang yang menguasai negara.
Kedaulatan Hukum : Hukum lebih tinggi daripada negara berdaulat !!
5. Teori Hukum Alam
Hukum alam bukan merupakan buatan negara tapi merupakan kekuasaan alam yang berlaku di setiap tempat dan waktu.

3. Pendekatan Faktual

Adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi yang diungkapkan dalam sejarah.

3. Unsur-unsur negara

Negara memilik unsur deklaratif dan konstitutif.
Unsur konstitutif antara lain :
1. Rakyat (adalah mereka yang berdiam di suatu negara)
2. Wilayah
3. Pemerintah berdaulat

Unsur deklaratif antara lain :

1. Pengakuan dari negara lain

D. Fungsi dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia


1 Pengertian Negera Kesatuan Republik Indonesia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.


2. Fungsi Negara

Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.

3. Teori-teori fungsi negara :

1. Individualisme/ Liberalisme : menjaga keamanan dan ketertiban agar hak dan kebebasan individu terjamin.
2. Negara hukum murni : menjaga dan menciptakan keamanan dan ketertiban.
3. Welfare state : tidak hanya menciptakan ketertiban saja tetapi secara aktif mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
4. Komunisme : mebagai alat penindas/pemaksa dari kelas ekonomi yang kuat terhadap kelas lainnya yang lebih lemah.
5. Anarkhisme : mewujudkan masyarakat yang bebas tanpa organisasi paksaan. Kaum anarkhis tidak memerlukan negara dan pemerintah, sehingga fungsi negara dan pemerintah dilaksanakan oleh kelompok yang dibentuk secara sukarela tanpa alat paksaan, polisi, hukum serta pengadilan.

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :

1. Plato : tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.
2. Roger H Soltau : tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.
3. John Locke : tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara alamiah atau menjamin hak–hak dasar setiap individu.
4. Harold J Laski : tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat memenuhi keinginannya secara maximal.
5. Montesquieu : tujuan negara adalah melindungi diri manusia sehingga dapat tercipta kehidupan yang aman, tentram dan bahagia.
6. Aristoteles : tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga negaranya.


RINGKASAN
BAB II
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL


A. PENGERTIAN HUKUM, SISTEM, dan SISTEM HUKUM


1. Pengertian Sistem

Sistem adalah kesatuan yang uth dari suatu rangkaian yang kait mengkait satu sama lain
Unsur: - seperangkat komponen, elemen, bagian
- saling berkaitan dan tergantung
- kesatuan yang terintegrasi
- memiliki peranan dan tujuan tertentu
- interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang lebih besar

2. Pengertian Hukum

Pengertian Hukum menurut Kamus Bahasa Indonesia:
1. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.
2. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.
3. patokan (kaidah, ketentuan).
4. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis.
Pengertian Hukum menurut para ahli:
a. Prof. Dr. Van Kan
Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam Masyarakat.
b. Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.
c. J. C. T Simorangkir Dan Woerjono Sastropranoto
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan dibuat Oleh badan-badan resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku dalam lingkungan masyarakat.

Sistem Hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.


Unsur-unsur Hukum :

a. Peraturan atas kaidah-kaidah tingkah laku manusia
b. Peraturan dibuat oleh lembaga yang berwenang membuatnya
c. Peraturan bersifat memaksa
d. Peraturan mempunyai sanksi yang tegas

Ciri-ciri Hukum :

a. Adanya perintah dan larangan
b. Perintah dan Larangan harus ditaati oleh setiap orang


Tujuan Hukum, juga dapat dirinci yaitu :

1. Untuk mewujudkan keadilan
2. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai
3. Melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat
4. Untuk menjamin adanya ebahagiaan hidup Manusia
5. Untuk mengadakan pembaruan masyarakat

Fungsi Hukum :

1. Untuk menyelesaika pertikaian
2. Memberikan jaminan dan kepastian Hukum
3. Menata kehidupan masyarakat agar terib dalam pergaulan hidup
4. Memelihara dan mempertahankan aturan tata tertib dalam msyarakat
5. Menciptakan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan anggota masyarakat dan penguasa.

Sifat Hukum:

-mengatur
-memaksa

B. TATA HUKUM INDONESIA

Tata Hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat indonesia berpedoman pada undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan pelaksanaan tata hukum tersebut dapat dipaksakan oleh alat-alat negara yang diberi kekuasaan.

C. PENGGOLONGAN HUKUM

• Berdasarkan Wujudnya
- Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.
- Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat). Alam praktik ketatanegaraan hukum tidak tertulis disebut konvensi (Contoh: pidato kenegaraan presiden setiap tanggal 16 Agustus)

•Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya

- Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu saja (hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-Flores, Batak, Jawa Minangkabau, dan sebagainya.
- Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu (hukum Indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya).
- Hukum internasional, yaiu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih (hukum perang, hukum perdata internasional, dan sebagainya).

•Berdasarkan Waktu yang Diaturnya

- Hukum yang berlaku saat ini (ius constitutum); disebut juga hukum positif
- Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (ius constituendum).
- Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang menyangkut hukum yang beraku saat ini dan hukum yang berlaku pada masa lalu.

•Berdasarkan Pribadi yang Diaturnya

- Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi golongan tertentu saja.
- Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua golongan.
- Hukum antargolongan yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang masing-masingnya tunduk pada hukum yang berbeda.

•Berdasarkan Isi Masalah yang Diaturnya

Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum dapat dibedakan menjadi: hukum publik dan hukum privat.

- Hukum Publik, yaitu hukum yang mengaur hubungan antara warga negara dan negara yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik mencakup Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara, hukum Pidana dan Hukum Acara.

a. Hukum Tata Negara
b. Hukum Administrasi Negara
c. Hukum Pidana
d. Hukum Acara

- Hukum Privat (Hukum Perdata), adalah hukum yang mengatur kepentingan orang-perorangan. Perdata, berarti warga negara pribadi, atau sipil. Sumber pokok hukum perdata adalah Buergelijk Wetboek (BW). Dalam arti luas hukum privat (perdata) mencakup juga Hukum Dagang dan hukum Adat. Hukum Perdata dapat dibagi sebagai berikut:

a. Hukum Perorangan
b. Hukum Keluarga
c. Hukum Kekayaan
d. Hukum Waris
e. Hukum Dagang (Bersumber dari Wetboek Van Koopehandel)
f. Hukum Adat


D. SUMBER HUKUM

Adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan memaksa
a. Sumber Hukum Materil
-keyakinan
-individu
-umum
b. Sumber Hukum Formal
- UU
- Kebiasaan
-Yurisprudensi
-Traktat
-Doktrin Hukum


E.PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA PERADILAN


1. Klasifikasi Lembaga Peradilan

Dalam UU no. 4 thn 2004, diuraikan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam empat lingkungan peradilan yaitu :
a. Peradilan umum, berwenang menyelesaikan perkara perdata dan perkara pidana.
b. Peradilan Agama, berwenang menyelesaikan perkara perdata dibidang tertentu atas permohonan orang yang beragama islam.
c. Peradilan militer, berwenang menyelesaikan perkara pidana militer/tentara.
d. Peradilan Tata Usaha Negara, bew\rwenang menyelesaikan perkara tata usaha Negara/administrasi Negara.

Kekusaan kehakiman menurut organisasinya adalah terdiri atas :

a. Mahkamah Agung sebagai badan peradilan Negara tertinggi dilingkungan kekuasaan kehakiman.
b. Badan-badan kehakiman yang dibagi atas :

Peradilan umum yang mencakup :

1. pengadilan negeri tingkat 1
2. pengadilan negeri tingkat banding
3. pengadilan negeri tingkat kasai oleh mahkamah agung
Perdailan militer yang mencakup :
1. mahkamah militer
2. mahkamah militer tinggi
3. mahkamah militer utama

2.Perangkat Lembaga Peradilan

• Pengadilan Umum
1. Pengadilan Negeri
2. Pengadilan Tinggi
3. Mahkamah Agung

• Peradilan agama

1. Pengadilan Agama
2. Pengadilan Tinggi Agama

• Peradilan Tata Usaha negara

1.Pengadilan Tata Usaha Negara
2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

• Pengadilan Militer

Pengadilan Militer hanya mengadili tindak pidana, yang khususnya bagi :
1. Anggota TNI dan POLRI.
2. Seseorang yang menurut Undang-Undang dapat dipersamakan dengan anggota TNI dan POLRI
3. Anggota jawatan atau Golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI dan POLRI menurut UU.
4. Tidak termasuk 1, 2, 3 tetapi menurut keputusan Menhankam yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Hukum dan HAM harus diadili oleh Pengadilan Militer.

• Pengadilan Tata Usaha Negara

Kehadiran Pengadilan Tata Usaha Negara di Indonesia terbilang baru, hal tersebut dapat kita lihat dari perundangan yang mengaturnya, berdasarkan UU. No. 5 Tahun 1986 dengan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1991 sebagai perundangan yang pertama di bidang ini di Indonesia.
Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan badan yang berwenang memeriksa dan memutus semua sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama.

3.Tingkatan Lembaga Peradilan

a) Pengadilan Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri)
b) Pengadilan tingkat Kedua
c) Kasasi oleh mahkamah agung

4.Peran Lembaga Peradilan

a) Lingkungan Peradilan Umum
b) Lingkungan Peradilan Agama
c) Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
d) Lingkungan Perdilan Militer
e) Mahkamah Konstitusi

F. SANKSI NORMA

A. Norma Agama adalah norma mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sanksinya: mendapat dosa
B. Norma Kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari akhlak atau dari hati nurani sendiri tentang apa yang lebih baik dan apa yang buruk.
Sanksinya: akan dikucilkan orang lain
C. Norma Kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat .
Sanksinya: akan dicemoohkan oleh masyarakat dalam pergaulan .
D. Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan oleh pemerintah.
Sanksinya: dipenjara atau denda.


G. UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

1.Pengertian korupsi
Korupsi adalah mengambil secara tidak jujur perbendaharaan milik publik atau barang yang diadakan dari pajak yang dibayarkan masyarakat untuk kepentingan memperkaya dirinya sendiri.
Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi suatu jabatan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan berupa status, kekayaan atau uang untuk perorangan, keluarga dekat atau kelompok sendiri
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
• perbuatan melawan hukum;
• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

2.Sejarah Pemberantasan korupsi di Indonesia

Pemberantasan korupsi di Indonesia dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.

• Orde Lama

Dasar Hukum: KUHP (awal), UU 24 tahun 1960
Antara 1951 - 1956 isu korupsi mulai diangkat oleh koran lokal seperti Indonesia Raya yang dipandu Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar. Pemberitaan dugaan korupsi Ruslan Abdulgani menyebabkan koran tersebut kemudian di bredel. Kasus 14 Agustus 1956 ini adalah peristiwa kegagalan pemberantasan korupsi yang pertama di Indonesia, dimana atas intervensi PM Ali Sastroamidjoyo, Ruslan Abdulgani, sang menteri luar negeri, gagal ditangkap oleh Polisi Militer.

• Orde Baru

Dasar Hukum: UU 3 tahun 1971
Korupsi orde baru dimulai dari penguasaan tentara atas bisnis-bisnis strategis.

• Reformasi

Dasar Hukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun 2001
Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh beberapa institusi:
1. Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi)
2. Komisi Pemberantasan Korupsi
3. Kepolisian
4. Kejaksaan
5. BPKP
6. Lembaga non-pemerintah: Media massa Organisasi massa (mis: ICW)

3. Dasar hukum Pemberantasan Korupsi

a) Pancasila sila kelima yaitu, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
b) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
c) Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
d) Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
e) Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi
f) Undang-Undang RI Nomor 30 tahun 2002 tentang Korupsi Tindak Pidana Korupsi
g) Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta masyarakat dan Pemberian penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

4.Klasifikasi Perbuatan Korupsi

a. Korupsi yang dilakukan oleh orang perseorangan atau korporasi
b. Korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri
c. Korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara

5.Macam-Macam Gerakan Anti Korupsi

a. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
b. Indonesia Corruption Watch (ICW)
c. Transparency International (TI)

6.Peran Serta Masyarakat Dalam Pemberantasan Korupsi

1. Menanamkan aspirasi,semangat ,dan spirit nasional yang positif dengan mengutamakan kepentingan nasional,kejujuran serta pengabdian pada bangsa dan negara melalui sistem pendidikan formal, non-formal, dan pendidikanagama.
2. Melakukan sistem penerimaan pegawai berdasarkan perinsip achievement atau keterampilan teknis dan tidak lagiberdasarkan norma ascription yang dapat membuka peluang berkembangnya nepotisme. (Rekruitmen pejabatsecara adil dan terbuka).
3. Para pemimpin dan pejabat selalu dihimbau untuk memberikan keteladanan, dengan mematuhi pola hidupsederhana, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. (Pengawasan dari atasan terkait semakinditingkatkan)
4. Memiliki kelancaran layanan administrasi pemerintah, untuk para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang
RINGKASAN
BAB III
UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian, Perkembangan, dan Macam-Macam Hak Asasi Manusia

1. Pengertian dan Macam-Macam HAM
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

Macam-Macam HAM:

1. Hak asasi pribadi (personal rights)
Hak asaspi ribadi adalahh ak kebebasanb eragama,b eribadats esuadi engank eyakinan
masing-ma-singm. enyatakanp endapat, dan kebebasanb erserikata tau berorganisasi.
2. Hak asasi ekonomi (property rights)
Hak asasi ekonomi meliputi hak pemilikan sesuatu, hak membeli atau menjual
sesuatu. serra hak untuk mengadakan perjanjian atau kontrak..
3. Hak asasi dalam kesamaan hukum
Hak asasi dalam kesamaan hukum adalah hak asasi untuk mendaparkan perlakuan
yang sama di dalam hukum dan pemerintahan (Rights of Legal Equality) ataudikenal
dengan hak kesamaan hukum.
4. Hak asasi politik (political right)
Hak asasi politik adalah hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan
dipilih dalam pemilu, .hak untuk mendirikan partai politik, serta hak untuk
mengajukan petisi, kritik, arau saran.
5. Hak asasi dalam perlindungan hukum (procedural rights)
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tatacaradan perlindungan hukum, misalnya
hak untuk mendaparkan perlakuan yang wajar dan adil d"l"- penangkapan,
penggeledahan,p enyidikan, peradilan, dan pembelaanh ukum.
6. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights)
Hak asasi sosial dan kebudal'aan merupakan hak untuk memperoleh pendidikan,
hak untuk mengembangkan kebudayaan dan hak-hak lainnya yang berhubungan
dengan masalah sosial budaya.

2.Upaya Pemerintah dalam Menegakan Hak Asasi Manusia

a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
b. Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai HAM
c. Pembentukan Pengadilan HAM

3.Instrumen Nasional HAM

1.Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
2.UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia).
3.Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
4.Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia.
5.Inpres No, 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Pro-gram, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemenintahan.
6.UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
7.UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
8.Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A — 28J mengatur secara eksplisit Pengakuan dan Jaminan Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia.

4.Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:
a. Diskriminasi, yaitu pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara yang langsung maupun yang tidak langsung berdasarkan pembedaan manusia atas dasar agama,suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik secara individual maupun kolektif dala, semua spek kehidupan
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat

Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggraan HAM yang berbahay dan mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, dsb. Penanganan kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamtan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi

B.Instumen Hukum dan Peradilan Internasional Hak Asasi Manusia

1. Instrumen HAM Internasional
a. Periode sebelum berdirinya PBB
• Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.
• Petition of Rights
• Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679 di Britania Raya
• Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen Inggris
• Declaration des Droits de L’homme et Du Citoyen di Perancis tahun 1789 yaitu pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara.
• Declaration of Indenpendence di Amerika Serikat tahun 1776

b. Periode setelah berdirinya PBB

• Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights).
• Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights)
• Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant on Economic, Social dan Cultural Rights)
• Konvensi Genosida (Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide)
• Konvensi Menentang Penyiksaan (Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment)
• Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminsasi Rasial (International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination)
• Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women)
• Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child)
• Konvensi Mengenai Status Pengungsi (Convention relating to the Status of Refugees )

2.Kasus-Kasus Pelanggaran HAM internasional

a. Kejahatan Genosida (The crime of genocide)
• Pembantaian My Lai
• Pembantaian Sabra dan Shatila
b. Kejahatan melawan kemanusiaan (Crime againts humanity)
c. Kejahatan perang (War crimes)
d. Invasi atau agresi suatu negara ke negara lain (The crime of aggression)
• Invasi Irak ke Iran
• Invasi Amerika Serikat beserta sekutunya kepada Irak

3.Sanksi Internasional atas Pelanggaran HAM

1.Di berlakukannya travel warning terhadap warga negaranya
2.pengalihan investasi atau penanaman modal asing
3.Pemutusan hubungan diplomatik
4.Pengurangan bantuan ekonomi
5.Pengurangan tingkat kerjasama
6.Pemboikotan produk eksport
7.Embargo Ekonomi 


Sekian dari saya terima kasih

modul basa jawa kelas x semester 1


Oleh Abi Sya Figter Stratatwentyone pada 17 November 2013 pukul 21:53

MIRENGAKEN WARA-WARA
                Mata Pelajaran                      : Bahasa Jawa
Kelas / Semester   : X / I
Metode                                  : Latihan, tanya jawab, demontrasi, diskusi, ceramah
Waktu                                    : 2 x 45 Menit
================================================================
I.              PANUDUH PIWULANG
  1. Supaya paham informasi / berita lan bisa nggarap tugas, mula luwih dhisik maca babagan Kompetensi Dasar lan Indikator.
  2. Uga maca Materi Bab MIRENGAKEN WARA-WARA
  3. Kanggo ngukuhake pemahaman, diprayokake supaya maca buku sumber/referensi liyane.
  4. Saben cak-cakan digarap jumbuh karo tugas sing diwenehake.
  5. Tugas dikumpulake jumbuh karo jadwal sing disarujuki/disepakati bebarengan.
  6. Diskusikake lan konsultasikake karo guru menawa nemoni kangelan / reribet.
II.            KOMPETENSI SING AREP DIGAYUH
Standar Kompetensi           :
MENDENGARKAN
Mampu mendengarkan dan lisan memahani wacana sastra maupun nonsastra dalam berbagai ragam bahasa Jawa
Kompetensi Dasar                               :
Mendengarkan pengumuman kegiatan kemasyarakan
Indikator                                               :
  1. Menyebutkan pokok-pokok isi pengumuman
  2. Merangkum pokok-pokok isi pengumuman dengan kalimat sendiri
  3. menyampaikan secara lisan rangkuman pokok-pokok pengumuman  yang telah ditulisnya
  4. menanggapi (isi) pengumuman  yang disampaikan secara lisan
III. INFORMASI MATERI
NYEMAK WARA-WARA
            Nyemak tegese sawijining proses kegiyatan ngrukokake  lambang-lambang lesan kanthi wigati, nduweni pemahaman,  apresiasi, sarta interpretasi kanggo entuk informasi, pesen, sarta paham tegese komunikasi sing diwedharake dening wong sing ngomong kanthi piranti basa lisan.
Nyemak wacan nonsastra ing piwulang basa jawa bias arupa nyemak wara-wara, nyemak pawarta, lan nyemak crita. Nyemak wara-wara, nyemak pawarta, lan nyemak crita kalebu nyemak intensif. Tegese nyemak kang dilakoni kanthi tumemen lan konsentrasi sing mirunggan kanggo mangerteni teges sing ana. Dene menawa dijlentrehake maneh kalebu nyemak intensif-konsentratif. Awit, ana ing nyemak wara-wara, wong kang nyemak ngupadi bab-bab informasi sing penting. Supaya anggone nyemak mikolehi asil kang dikarepake ana babagan penting kang kudu ditindakake wong kang nyemak.
  1. nyiapake fisik lan mental, tegese kahanane sehat, ora kesel, mental stabil lan pikirane padhang
  2. konsentrasi, tegese musatake perhatian lan pikiran tumuju marang apa kang disimak
  3. motivasi, tegese nduweni tujuwan tertemtu kang pingin digayuh
  4. objektif, tegese mangerteni saben thek-kliwere apa kang disemak
  5. nyemak kanthi wutuh, tegese nyemak sakabehe, ora perangane wae
  6. selektif, tegese tansah milih perangan penting bab bahan semakan
  7. ora gampang keganggu swara-swara saka njaba
  8. ngregani pawongan sing ngendikan, ora ngremehake
  9. rikat anggone mangerteni kahanan (menyesuaikan dhiri)
  10. ora emosional, ora ngenyek pawogan sing ngendikan,
  11. kontak kalawan pawongan sing ngendikan
  12. ndamel rangkuman
  13. mbiji materi ingkang ingendikakake
  14. maringi tanggapan/reaksi/komentar
Ing ngisor iki tuladha wara-wara
Wara-wara 1
WIS KABABAR KALENDER ANYAR

            Pengalamanwisbola-bali mbuktekake: Kalender Jaya Baya “laris” akeh wong sing nyenengi, akeh wong sing mbutuhake. Kanggo dipajang dhewe, utawa kanggo kenang-kenangan r
iyaya, tahun baru utawa kanggo tandha tali asih karo keluarga, sanak rowang.
Kangwiskelakon, saben kalender Jaya Baya anyar terbit,wisantri wong rebutan tuku! Yen ora langsung rawuh dhewe mundhut menyang kantor JB, bias “pesen” kanthi kirim dhuwit liwatweselutawa transfer bank. Yen ora cepet, mesthi bbakal “kehabisan”!
Saiki kalender JAYA BAYA 2011 (sing isih gres, anyar kinyis-kinyis)wissiap terbit. Sing ngresakake pesen/mundhut bias cepet-cepet sesambungan karo kantor Tata Usaha Jaya Baya Jalan Sumatra 31-G (Lantai 4)Surabaya. Telp. 031-5055062, Fax. 031-5055063. Bisa uga kanthi ngirimake bukti transfer rekening BCA No Rek. 519.005855.9 aa/n Minggon Jaya Baya.
Rega Eceran: Rp20.000,00
Ongkos kirim: Sajroning Pulo Jawa Rp5.000,00/eks.
Sanjabane Pulo Jawa Rp6.000,00/eks.
Mundhut akeh/kolektif bakal oleh diskon: *)
20 eks.-100 eks. Diskon 10%
101 eks.-250 eks. Diskon 20%
251 eks. Luwih … diskon 30%
*) Ongkos kirim kolektif 15% saka rega netto.
Jaya Baya 15 Minggu II Desember 2010
IV. PENDALAMAN MATERI
            Wara-wara ana Ing nhduwur coba bandhingake karo wara-wara ing ngisor iki!
Wara-wara 2
RUWATAN SUKERTA, JAMASAN PUSAKA 1 Suro 1431 Kantor Jawa Pos Lama Jl Karah Agung 45Surabaya6-7 Desember 2010. Dalang Ruwat: Ki Darmo Suwito Noyontoko, dalang malem tirakatan: Ki Surono Gondo Taruno kanthi lakon semar gugat.
Informasi lan pendaftaran: majalah LIBERTY Jl Karah Agung 45 Surabaya (031) 6288888 (hunting) Elly/Darmono
Enggal ndaftaraken, panyarta winates.
Jaya Baya 15 Minggu II Desember 2010

Wara-wara 3
LELAYU
Innalillaahi wa inna ilaihi roji’un
Sampun katimbalan sowan ing Ngarsa Dalem Allah SWT
Bpk. SURATMAN (80 taun)
(Agen PS No 320)
rikala dinten Rebo Pon tanggal 11 Januari 2009, ing RS Al Islam Bandung
mugi-mugi Gusti Allah SWT paringi pangapunten
Dhumateng sedaya kalepatanipun saha katampi sedaya amalipun
Kanthi ganjaran kaswargan. Amien.

Ndherek Belasungkawa:                                                                        Kang Nandhang Sungkawa:
Keluarga Besar                                                                             Suyanto
PANJEBAR SEMANGAT                                                             dalah keluaga  besar
PS – 06 / 2009
Sakwise kok bandhingake katelune wara-wara kasebut, genepana dhaftar kang cumawis ing ngisor iki !
NoInformasiWara-wara 1Wara-wara 2Wara-wara 31Isine Waara-wara

2Katujokake marang ngendi

3Sing kirim wara-wara

4Papan panggonan sing agawe wara-wara

5Papan panggonan sing dituju ana ing wara-wara

6Iguh pratikelmu/pendapatmu


V. TUGAS
Wara-wara ing gisor iki wacanen banjur garapen tugas-tugas ing ngisor iki!
Buku Anyar
            Wis terbit buku anyar Badher Bang Sisik Kencana, kumpulan crita rakyat Jawa Timur (Basa Jawa) kang kaimpun dening Drs. Moechtar, Pemimpin redaksi Majalah Panjebar Semangat. Crita lan dongeng-dongeng rakyat kang dipilih kanggo isine buku iki ana 11, yaiku  1.Badher Bang Sisik Kencana, 2. Jaka Thole, 3. Kala Munyeng, 4. Macan Gadhungan, 5. Ratu kang Lali Janjine, 6. Matine Raja Singobarong,7. Ludira Suci kang Amrik Awangi, 8. Gendam Semaradana, 9. Atusan Codhot Mbrubul saka Sirahe Ken Angrok, 10. Sunan Bonang lan Lurahe Lelembut, 11. Crita Panji.
Buku iki diterbitake kanthi pangajab, muga-muga ana manfaate tumrap para siswa lan para mudha Jawa, para sutresna crita lan dongeng rakyat, sarta para sutresna basal an budaya Jawa umume, ngiras pantes kanggo ngleluri lan memetri basa ibu kita, basa Jawa.
Tumrap kang ngersakake, buku kang kandele vii+161 kaca iki bias dipesen liwat Bapak Moechtar, alamate  jl Pucang Asri !/9Surabaya 60282, telp. (031) 5207618. regane buku Rp25.000,00 ditambah ongkos kirim Rp10.000,00. pembayaran supaya diliwatake poswesel utawa transfer liwat Bank Lippo Pucang Anom No. Rek. 734.10.29515 a/n Drs. Moechtar.
Uga isih ana pasdhiyan buku-buku asil karyane penulis kang padha: Multatuli (Basa Indonesia), rega Rp40.000,00 tambah ongkos kirim Rp10.000.,00; Nitimani (basa Jawa), rega Rp20.000,00 tambah ongkos kirim Rp.10.000,00.
PS-52/2009
  1. Apa isine wara-wara kuwi?
  2. Buku apa wae kang ana ing wara-wara kuwi?
  3. Apa tujuwane buku-buku kuwi dianggit?
  4. Sapa sing ngirim wara-wara kuwi?
  5. Menawa ngersakake buku, alamat ngendi kang dituju?
  6. Pira regane buku-buku kang ditawakake?
  7. Buku apa wae kang sumadya?

VI. PENILAIAN
LOMBA CIPTA LAN MACA GEGURITAN
PIALA GUBERNUR JAWA TIMUR TINGKAT SMP/MTS
TOTAL HADIAH RP7.000.00,00
Biro Mental Spiritual Pemprov Jatim bebarengan karo Majalah Panjebar Semangat nganakake lomba ngripta lan maca geguritan kanggo tingkat SMP/MTS se-JAwa Timur ngrebut Piala Gubernur Jawa Timur lan bebana juara 1 Rp3.000.000,00 juara II Rp2.000.000,00 juara III Rp.1.000.000,00 sarta Juara harapan 1 lan 2 siji-sijine nampa Rp.500.000,00.
Seleksi Tahap I, asil karya geguritan dikirimake marang Panitia Lomba Baca Cipta Puisi Jawa wiwit wara-wara iki diumumake lan ditutup tanggal 15 Januari 2010. Naskah kang mlebu bakal dibiji lan dipilih sing g apik, kehe patang puluh. Penggurit naskah sing apik-apik cacah patang puluh mau sing bakal melu seleksi  tahap 2 diundang maca geguritan ing sangarape dewan juri tanggal 27—28 Januari 2010, dene papane ana ngendi bakal ditemtokake mengko. Transport lan akomodasi menyang ing papan lomba bakal ditanggung panitia.
Syarate melu lomba, siswa SMP/MTs Negeri utawa swasta ing Jawa Timur, naskah geguritan asli karyane dhewe, during tau dipacak ing Koran lan majalah, naskah kang dikirimake kudu kinawruhan Guru Pendamping utawa Kepala Sekolahe, siswa siji mung kena ngirimake asil karya siji, , naskah kakirim menyang Panitia Lomba Baca Cipta Puisi Jawa d/a Redaksi Panjebar Semangat Jl. GNI No 2 Surabaya 60174,  ing pojok kiwa dhuwur amplop ditempeli kupon Lomba LBPC.  Aja lali kinanthenan data pribadhi peserta  (jeneng, tempat tanggal lahir, alamat, telpon, SMP, nama SMP, nama orang tua, alamat/telepon, Guru Pendamping,/telpon).
Ayo rame-rame melu lomba!! Kanggo ngisi liburan ngiras pantes ngukur kabisan ing babagan susastra Jawa.
Panitia Lomba Cipta & Baca Puisi JAwa                                                                                            PS-52/2010
  1. I.       Wenehana tandha ping ana ing aksara a, b, c, d, utawa e sing paling bener!
1. Wara-wara kasebut ngemot bab ….
  1. Lomba maca lan cipta geguritan  tingkat SD
  2. Lomba cipta lan maca geguritan  tingkat SMP/MTs
  3. Lomba maca geguritan tingkat gubernur
  4. Lomba maca geguritan sa – Jawa Timur
  5. Lomba mca gegurtitan sa- Jawa
2.   Sapa sing nganakake lomba kasebut ….
  1. Biro mental spiritual Pemprop Jatim lan Kalawarti Panjebar Semangat
  2. Biro mental spiritual Pemprop Jatim lan Panitia Lomba Baca Cipta Puisi Jawa
  3. Gubernur Jawa Timur lan kalawarti Panjebar Semangat
  4. Panitia Lomba Baca – Cipta Puisi Jawa lan Kalawarti Panjebar Semangat
  5. Gubernur Jatim lan Panitia Lomba Baca – Cipta Puisi Jawa
3.   Penutupan Lomba kuwi yaiku ….
  1. 27 Januari 2010
  2. 28 Januari 2010
  3. 15 Januari 2010
  4. 16 Januari 2010
  5. 17 Januari 2010
4.   Ing ngisor iki syarat-syarat melu lomba, kajaba ….
  1. Siswa SMP/MTs Negeri/Swasta ing Jatim
  2. Naskah geguritan asli karyane dhewe
  3. Naskah geguritan during tau dipacak ing ariwarti / kalawarti
  4. Siswa siji kena ngirimake luwih saka siji
  5. Kinawruhan guru pendamping / Kepala Sekolah
5.   Gunggunge bebana sakabehing juara (1 tumeka harapan) ana ….
  1. Rp. 3000.000,00
  2. Rp. 2000.000,00
  3. Rp. 1000.000,00
  4. Rp.   500.000,00
  5. Rp. 7000.000,00
Wara-Wara
LOMBA NGARANG ESEI SASTRA JAWA
            Minangka tataran ajange maca lan nulis basal an sastra Jawa. PS ngadani maneh lomba ngarang esei utawa kritik sastra basa Jawa. Singdadi sorotan kritik yakuwi crita sambung ing PS  CINTRONG TRAJU PAPAT.  Syarate ndherek lomba :
ü      Kudu lengganan PS saora-orane telung sasi urut-urutan, asma lan nomer lengganan ditulis ing naskah lomba
ü      Utawa asmanewistau dipacak ing PS taun 2009, sanajan mung ing LSW, asmane kapan dipacak ditulis ing naskah lomba.
ü      Dawane esei 4 – 8 lembar folio spasi renggang
ü      Kena ngasta pirang-pirang irahan,nanging upama menange luwih saka siji, sing diaturi bebana mung siji.
ü      PS bakal ngaturi bebana 3 (telung) pemenang lomba, saben pemenang nampa Rp. 2000.000,00 (rong yuta rupiah)
ü      Naskah pemenang bakal dipacak ing PS, wondene sisng ora menang uga bias dipacak ing PS nangingnampahr biasa.
ü      Naskah ditunggu ing mejane redaksi paling kari 4 nomer PS (sesasi) sawise crita sambung cuthel.
PS – 7 / 2009
6.   Wara-wara ing ndhuwur katujokake kanggo ….
  1. Parapelanggan PS
  2. Parapamaos PS
  3. Sedanten tiyang ing laladan tanah Jawi
  4. Parapamaos PS ing laladan Jatim
  5. Parapujangga sastra Jawa
7.   Lomba sing diadani PS mau babagan ….
  1. Cerkak b.Geguritan       c. Crita sambung                       d. Kritik sastra  e. Esei kritik
8.   Gunggunge bebana kanggo kabeh pemenang lomba akehe …
  1. Rp. 3000.000,00                        b. Rp. 2000.000,00         c. Rp. 1000.000,00
  1. Rp.   500.000,00                        e. Rp. 6000.000,00
9.   Wara-wara kasebut dimot ana PS nomer 7, 18 Februari 2006. Naskah  sing paling pungkasan ditunggu ing meja redaksi sakwise PS no ….
  1. 10 / 2009           b. 11 / 2009       c. 12 / 2009       d. 13 / 2009       e. 14 / 2009
10.  Crita sing arep didadekake ajang kritik dimot ing PS no …
  1. 10 / 2009           b. 11 / 2009       c. 12 / 2009       d. 13 / 2009       e. 14 / 2009
II.   Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki !
  1. Apa sing diarani nyemak kuwi ?
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………
  1. Kenangapa  wara-wara diarani nyemak intensif – konsentratif ?
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
  1. Sebutna (3) babagan sing kudu digatekake penyimak ?
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………     ……………………………………………………………………………………………………………
  1. Apa wae sing kudu kamot ana sajroning wara-wara ?
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………       ……………………………………………………………………………………………………………
  1. Gawea wara-wara kang isine ; SMA nggonmu sekolah arep ngadani lomba busana Jawa kanggo mengeti dinten Kartini !
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….  ………………………………
PARAGRAF INDUKTIF LAN DEDUKTIF
            Mata Pelajaran              : Bahasa Jawa
Kelas / Semester           : X / I
Metode                         : Latihan, tanya jawab, demontrasi, diskusi, ceramah
Waktu                          : 2 x 45 Menit
================================================================
I.          PANUDUH PIWULANG
  1. Supaya paham informasi / berita lan bisa nggarap tugas, mula luwih dhisik maca babagan Kompetensi Dasar lan Indikator.
  2. Uga maca Materi Bab PARRAGRAF INDUKTIF LAN DEDUKTIF
  3. Kanggo ngukuhake pemahaman, diprayokake supaya maca buku referensi liyane.
  4. Saben langkah digarap jumbuh karo tugas sing diwenehake.
  5. Tugas dikumpulake jumbuh karo jadwal sing disarujuki/disepakati bebarengan.
  6. Diskusikake lan konsultasikake karo guru menawa nemoni kangelan / reribet.
II.        KOMPETENSI SING AREP DIGAYUH
Standar Kompetensi     :
2. MENULIS
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai jenis karangan nonsastra maupun sastra menggunakan berbagai ragam bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh dan menulis dengan huruf Jawa
Kompetensi Dasar                   :
2.1 Menulis ringkasan wacana nonsastra tentang budaya jawa
Indikator                                 :
  1. Menjelaskan jenis-jenis paragraph berdasarkan letak kalimat utamanya
  2. Menentukan tema/topic paragraph yang dibacanya
  3. Menentukan gagasan pokok paragraph yang dibacanya
  4. Menentukan  kalimat utama pada paragraph yang disajikan
  5. Membuat paragraph dengan kalimat utama di awal atau di akhir atau di awal sekaligus di akhir paragraph
  6. Menyunting paragraph yang ditulis teman

III.       INFORMASI MATERI
PARAGRAF
            Nggawe  sawijining paragraf kalebu  sajroning ketrampilan nulis sing ora saben pawongan diduweni. Ketrampilan nggawe paragraf bisa saya ngrembaka menawa disinaoni lan dilatih kanthi teratur. Ketrampilan nyusun ukara siji lan sijine saengga nduweni teges kang gumathok ora teka / bisa tanpa disinaoni, tanpa dilatih,  mula saka kuwi, nglatih/gladhen terus-terusan/ora kendhat nggawe paragraf iki bisa nggladhi ketrampilan nguwasani nulis paragraf.
Sawijining paragraf biasane kedadeyan saka pirang-pirang ukara. Ukara –ukara ana sajroning paragraf kudune sinambungan antaraning ukara siji lan sijine. Ukara-ukara sing dumadi nyengkuyung sawijining tema / topik.
Tema / topik panggonane ana sajroning ukara pokok dene ukara-ukara liyane nduweni sifat njelasake/mbeberake ukara pokok. Ukara sing ngandhut gagasan pokok dijenengake ukara  pokok, dene ukara sing ngemot gagasan panjelas diarani ukara panjelas.
Wujuding paragraf ditilik saka panggonane ukara pokok ana papat yaiku :
1.  Paragraf Deduktif
Paragraf sing ukara pokoke ana ngarepan diarani paragraf deduktif. Paragraf jinis iki paling gampang digawe. Ana sajroning bagan paragraf deduktif digambarake kaya ing ngisor iki !
                                                                   K  u   /   u    P      K P1  / U  Pj1                            K P2  / U  Pj2                                                 K  P 3   / U  Pj 3                                                                           K P 4  /  U  Pj4                                                                                                      K  P 5   / U Pj 5Ketrangan : K u  /  Up   : Kalimat utama / Ukara pokok
Kp  /  Upj            : Kalimat Penjelas / Ukara panjelas
Tuladha :
Ana ing sahwening masyarakat kita melu rumangsa prihatin yen ta seni musik keroncong saiki wis langka. Kesilep ana ing jagading seni modern sing mekar ana ing laladan Tanah Air. Bupati Pati H. Tasiman SH uga melu ngrasakake kahanan iki. Nalika paring sesorah ana ing pengeten HUT Himpunan Artis Keroncong Musik Indonesia (Hamkri) Cabang Kabupaten Pati sing sepisanan durung suwe iki, ngandharake seni keroncong saiki wis ora kaya dhek jaman dhisik maneh ……
Ukara pokok paragraf ing ndhuwur, “Ana ing sahwening masyarakat kita melu rumangsa prihatin yen ta seni musik keroncong saiki wis langka.” Dene ukara candhake arupa ukara panjelas.
2.  Paragraf Induktif
Paragraf jinis iki walikane paragraf deduktif. Ukara pokoke ana ing pungkasaning paragraf. Ukarane diwiwite saka bab-bab sing asipat mligi/khusus tumuju klimaks, yaiku generalisasi. Nggawe paragraf jinis iki rada kangelan, nanging cocok tur mathuk kanggo nulis prosa argumentasi
Yen dibaganeke, paragraf induktif kaya ing ngisor iki !
                             K  p1   /   u    Pj1      K P2 / U  Pj2                            K P3  / U  Pj3                                                 K  P 4   / U  Pj 4                                                                           K P 5  /  U  P5                                                                                                      K  P 6   / U P 6                  KU / UpKetrangan : K u  /  Up   : Kalimat utama / Ukara pokok
Kp  /  Upj            : Kalimat Penjelas / Ukara panjelas
Tuladha :
Supaya komunikasi kuwi kedadeyan / lumaku kanthi apik, saka kalorone (pihak sepisan lan kapindho) merlokake basa sing dianggo bebarengan. Wujude basa mau arupa swara. Swara kuwi diasilake saka alat wicarane manungsa. Kanthi mangkono bisa dikandhakake swara kuwi alat sing ngleksanani basa.
Ukara pokok paragraf ing ndhuwur yaiku,” kanthi mangkono bisa dikandhakake swara kuwi alat sing ngleksanani basa.”
3.  Paragraf repetitif
Paragraf sing ukara pokoke ana ngarep dalah ana pungkasaning paragraf diarani paragraf repetitif. Ukara pokoke ana ing ngarep banjur dibaleni ana ing mburi minangka kasimpulan. Gagasan pokok diwujudake ana rong ukara, sing kalorone ukara mau meh memper / ora padha persis.
Yen digambarake kanthi bagan, kaya ing ngisor iki !
                                                       K  u   /   u    P      K P1  / U  Pj1                            K P2  / U  Pj2                                                 K  P 3   / U  Pj 3                                                                           K u  /  U  PKetrangan : K u  /  Up   : Kalimat utama / Ukara pokok
Kp  /  Up : Kalimat Penjelas / Ukara panjelas
4.  Paragraf Deskriptif
Ukara pokok paragraf deskriptif ditemokake ana sakabehing perangan paragraf. Dadi, saben ukara sing nyengkuyung dumadine paragraf diarani ukara pokok. Sakabehing ukara sing ana nduweni kawigaten kang padha, kanthi bebarengan nyawiji dadi siji paragraf kang gemolong.
Paragraf deskriptif akeh banget dianggo ana sajroning prosa narasi.  Mula saka kuwi, paragraf deskriptif uga diarani paragraf naratif.
Bagan paragraf deskriptif.
                                         K  u   /   u    P                       K u  /  u P                                     K  u   /   u    P                                                            K  u   /   u    PTuladha :
Pandhu ngungun. Mentale rubuh. Dheleg-dheleg ana ngomah. Ora wani metu. Ora wani nyang kantor desa. Semono uga Marsiti. Dheweke rumangsa isin, wirang. Sing tumindhak luput. Pandhu, kang nampa akibate wongng saomah. Nastiti malah nganti emoh sekolah. Patrape sing kaya wong pengung saya nemen.
Saka patang paragraf ana ndhuwur sing biasa dianggo yaiku paragraf deduktif  & induktif.
Dene nulis paragraf yen ditilik saka cara mbabarake isining paragraf kabagi wacana narasi, wacana deskripsi, wacana eksposisi, wacana argumentasi, lan wacana persuasi. Ing ngisor iki diwedharake paragraf jinis eksposisi, deskripsi lan narasi.

WACANA EKSPOSISI
            Wacana eksposisi tegese wacana kang mbeberake anane analisis proses kanthi cara narasi. Narasi kang mangkono mau diarani narasi ekspositoris utawa naras teknis, awit ancas kang tinuju titise katrangan (informasi) ngenani sawijining prastawa kang dibeberake. Dadi ancas tujuane padha karo eksposisi yaiku njembarake pangertene pawongan.
Yen miturut KBBI (2001 : 290) eksposisi tegese uraian / paparan kang nduweni tujuan mbeberake maksud lan tujuan (umpamane ana sajroning karangan).
Ana sajroning wacana eksposisi panulis kudu nduweni kawruh / pangerten kang cukup bab-bab sing bakal dibeberake. Tanpa kawruh kang mumpuni, mokal kanggone sawijining panulis bisa mbeberake sawijining kawruh kanthi terang trawaca, mumpuni.
Kajaba saka kuwi, kanggo nulis wacana eksposisi uga kudu nduweni kawruh bab pola pengembangan paragraf. Pola pengembangan paragraf sing bisa dianggo ana sajroning wacana eksposisi ana ing ngisor iki .
a) Conto-conto /  tuladha-tuladha
Gagasan sing sifate umum tarkadhang merlokake bukti-bukti utawa conto konkret, conto kang nyata; amrih bisa dipahami dening pamaos
Tuladha :
Kedele sing arep digawe tempe kudu diumbah kanthi resik, jalaran yen ora resik bisa babar / ora bisa dadi tempe. Kedele sing isih reged / kurang bersih ora  bisa agawe matenge tempe. Tempene ish mentah, amarga ragine ora bisa “bereaksi”  kanthi sampurna. Dadine kedele mau wurung dadi tempe. Wujude yan isih kedele. Saliyane kuwi, kedele sing ora resik anggone ngumbah, bisa anjalari tempene dadi ireng, ora bisa putih resik ngono kae.
b) Mbandingake / Perbandingan
Ana sajroning iki diwedharake rong bab kang beda utawa luwih kanggo nyengkuyung gagasan pokok.
Tuladha :
Tuku pitik zaman saiki kudu ngati-ati, amerga akeh pitik utawa sato iwen sing kena flu burung. Antaraning  pitik sehat lan pitik sing nandhang lelara bisa dibedakake. Pitik sehat kuwi pitik sing trengginas, ora lemes. Saka cucuke ora metu ilere tur rupane abang seger ora aclum. Saka brutune ora mbanyu utawa nelek terus tur rupane ora ireng / pucet ning abang seger. Dene pitik sing nandhang lelara kuwi pitik sing lemes, ora nduwe daya. Saka cucuk lan brutune metu iler / banyune lan rupane aclum.
c)  Analogi
Tegese analogi yaiku medharake bab-bab kang padha loro utawa luwih. Ing ngisor iki ana tuladha sing mbandingake antaraning anak lan kembang.
Tuladha :
Anak kuwi kembang ing urip. Anak kuwi wewangian ana sajroning bebrayan / rumah tangga. Anak kuwi sing bisa nyegah bubrahe balepomah. Ana anak uga digantungake pengarep-arepe wong tuwa/kulawarga. Anak uga tombaking gegayuhan sajroning rekasaning ngaurip. Upamane ana saling babak antaraning urip bebojoan, yen ngelingi anak kang isih suci, bisa dadi lereming ati kang panas. Anak pancen kembanging balepomah.
d)  Sebab – Akibat
Pengembangan paragraf jinis iki migunakake penalaran sebab-akibat. Urutane bisa kawiwitan saka sebab tumuju akibat utawa suwalike. Gagasan pokoke bisa ana ing sebab utawa ana ing akibat.
Tuladha :
Yen ditilik saka kahanan kang sejatine, sajake isih akeh warga Surabaya kang mbuwang sampah sembarangan. Kamangka sampah kasebut bisa mbuntoni saluran banyu. Akibate, ing sadhengah panggonan tuwuh banjir. Contone kaya kang dumadi ing pungkasaning  wulan iki.
e)  Proses
Pengembangan proses arep padha karo pengembangan kronologis. Bedane pengembangan kronologis mentingake bab urutaning wektu,  dene pengembangan proses mentingake owah-owahan sing dumadi saka awah-awahan siji tumuju owah-owahan candhake.
Tuladha :
Menawa simbol J kanggo jejer, W kanggo wasesa, lan L kanggo lesan, paugeran umum kanggo nggawe ukara tanggap saka ukara tanduk kang kaya ing ngisor iki.
  1. Tetep mentingake urutan J – W – L , ananing J lan L diijolake papan panggonane.
  2. Ater-ater anuswara (am-, an-, ang-, any-) diganti ater-ater tripurusa (dak-/tak-, kok-, di-).
WACANA NARASI
Miturut KBBI Edisi Ketiga (2001:774) sing diarani narasi “pengisahan suatu cerita / kejadian, cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan, tema karya seni”.
Dadi narasi tegese karangan sing nyritakake sawijining crita utawa kedadeyan, nggambarake prastawa (miturut KBBI). Ana maneh tegese macana narasi kang luwih jangkep, yaiku wacana kang mbudidaya nyritakake prastawa utawa kedadeyan kaya-kaya wong kang maca nyekseni dhewe utawa ngalami dhewe prastawa mau. Tembung liyane nerangake menawa narasi iku wacana kng nyritakake kanthi cetha rerangken tumindhak sajroning prastawa kang winatesing sawijining wektu.
Wacana narasi ana werna loro :
a.  Narasi Ekspositoris
Yaiku wacana kang mung menehi ketrangan lugu / apa anane. Narasi ekspositoris iki arep padha karo eksposisi awit ancas kang tinuju titise karangan (informasi) ngenani sawijining prastawa kang dibeberake. Dadi ancas tujuane padha karo eksposisi yaiku njembarake pangertene pawongan.
Tuladha 1 :
Kepala Satuan Narkoba Polres Sumbawa, Ipda Yudi Fanani, Kemis (22/12 – 2005) ditemokake tiwas ing salah sijine kamar hotel ing kutha Mataram kanthi kahanan overdosis sabu-sabu. Polisi sing tugase mandhegani mbrastha narkoba iki dinuga tiwas sakwise  pesta narkoba jalaraning tempat kejadian perkara (TKP) ditemokake alat pengisep (bong) SS.
Tuladha 2 :
Transparancy International (TI), sawijining lembaga penelitian antikorupsi, nyebutake partai politik ing Indonesia mujudake lembaga kang paling korup ing sadawane taun 2005. Lembaga liyane sing miturut TI akeh korupsine yaiku parlemen, kepolisian, bea cukai, pengadilan, kejaksaan, lan pajek. Kosok baline lembaga sing paling aman saka korupsi yaiku lembaga-lembaga keagamaan lan lembaga non-pemerintahan (NGO).
b.  Narasi Sugestif
Yaiku wacana kang ngracik kanthi runtut nganti bisa nggugah pengangen-angene wong kang maca. Wong kang maca terus bisa njupuk sari / makna anyar, kang ora dibeberake kanthi cetha ing wacana mau. Contone dongeng, novel, roman, lan cerkak lan sajinise.
Tuladha cerkak ing ngisor iki wacanen.

            Anggone ngingoni manuk darawisana sawatara suwene. Wiwite isih piyik-piyik nganti saiki tumekane diwasa. Mula Ali rumangsa seneng atine, dene ingon-ingone bisa lestari tekan seprene. Darane kuwi wis katon lulut. Nalika disingsoti dening Ali banjur pating bleber miber nyedhaki dheweke. Malah wingenane wis ngendhog barang. Cacahe ana loro. Dening Ali banjur digawekake petarangan saka suket garing.
Esuk kuwi kaya padatan sadurunge mlebu sekolah, Ali mesthi luwih dhisik makani manuke mau. Nanging saiba kagete nalika pagupone diinguk, jebule manuke ora ana. Ilang sak endhoge, sak petarangane. Kontan wae Ali arep nangis. Terus nyeluki ibune.
“Buuuk…buuk…. iki lho !”
“Ana apa ta, esuk-esuk kok wis bengok-bengok,” Ibune nayuri saka pawon.
“Daraku ilang buk !”
“He, kok bisa ilang kuwi kepriye ?” pitakone ibune karo menyat marani Ali.
“Ya embuh, kamangka nalika sorene isih ana,” wangsulane Ali karo tangane sraweyan ngusape eluhe.
“Wis…wis, ilang yawis. Saiki luwih becik gage adus terus sarapan. Mengko mundhak telat anggonmu mangkat sekolah,” pituture ibune ngarih-arih. Terus nyambungi maneh “Mbesuk yen ibu nduwe dhuwit rak ya bisa tuku maneh”.
Sakwise diarih-arih pungkasane Ali gelem mangkat sekolah. Nanging nalika pelajaran dheweke ora bisa konsentrasi babas pisan amarga terus kelingan manuke sing ilang mau. Pas jam istirahat banjur crita marang Budi, kancane sakelas.
“Ilange kapan ta ?” pitakone Budi
“Sajake mau bengi,” wangsulane Ali.
“Apa wis mbok goleki ?” Budi takon maneh.
“Ya durung,  wong ngertiku lagi mau esuk.”
“Yen ngono mengko nek wis bubaran sekolah coba digoleki bareng-bareng. Mbok menawa isih bisa ketemu,” ujare Budi aweh pamrayoga.
“Becik yen ngono, aku manut,” wangsulane Ali wis rumangsa lega amarga ana kanca sing menehi kawigaten lan pambiyantu.
Pancen Budi kuwi kancane Ali sing paling kenthel. Ing sekolahan uga minangka murid sing paling pinter dhewe. Antuk rangking siji terus. Cita-citane mbesuk  kepengin dadi pulisi. Mulane nalika mangerteni darane kancane ilang dheweke semangat banget kepengin nggoleki. Idhep-idhep kanggo ngasah pikirane.
Sakwise bel bubaran sekolah muni, bocah sakloron gegancangan mulih. Ing sadawane dalan padha rembugan.
“Li, daramu kuwi yen saba teka ngendi wae ?” pitakone Budi.
Ali banjur mangsuli, “Ora tekan ngendi-ngendi kok. Yen miber mung ing sakupenge omah wae. Ora adoh-adoh.”
“Yen dideleng omahmu rak rada adoh karo tangga-tangga. Sebab pekaranganmu kuwi rak jembar,” celathune Budi.
“Bener.”
“Lha sing ilang pira Li ?”
“Loro, sak jodho. Ketambahan endhog lan petarangane barang.”
“Daramu ana pira ta ?”
“Ya mung sak jodho thok.”
“Woo, ngono kuwi jenenge ilang kabeh.”
Ali mung nyengir karo kukur-kukur sirah krungu ujare Budi.
Satekane ing omahe Ali, Budi teus padha nonton papan sakiwa tengene pagupon omah dara mau. Budi banjur ujar “Yen tak pikir-pikir sing  njupuk iki kok dudu wong adoh”.
Terus nyambung maneh, “Ora saben pawongan weruh yen kowe ngopeni manuk. Jalaran daramu ora nate miber tekan ngendi-ngendi. Dheweke wis biasa utawa wis nate mrene.”
Ali takon, “Yen ngono sing njupuk sapa ?”
Tanpa mangsuli  pitakone Ali, Budi ujar maneh, “Daramu kuwi bakale diopeni. Ora dibeleh utawa dipateni. Amarga dijupuk sak endhoge. Dadine ing papane sing anyar daramu bakal terus ngangremi endhoge.”
“Oooo ngono ta,” Ali manthuk-manthuk.
“Olehe njupuk ora ijenan, nanging paling ora ana wong loro, Li.”
“Lha kok kowe bisa ngerti ?” pitakone Ali.
“Sebab kanggo nggawa lunga manuk loro sak endhog, sak petarangane kuwi ora bisa dicekeli dhewekan. Mesthi bakal kewuhan  mengkone. Wong tangane mung loro. Ora kaya Bathara Guru sing tangane ana papat, he……he…..he..”wangsulane  Budi karo nyoba ndhagel.
“Bener kandhamu, sabanjure piye ?”
Budi malah balik takon, “Ing desa ken sing ngopeni dara sapa wae?”
“Embuh aku ora nate migatekake.”
“Lha kowe apa apal ciri-cirine daramu kuwi Li ?”
“Ya apal ta. Wong olehku ngopeni kawit piyik.”
Karo menyat sak lungguhe Budi terus celathu, “Ya wis, saiki ayo padha digoleki.”
“Ing ngendi ?”
“Ing desa kene wae. Karo mlaku-mlaku, dolan-dolan.”
Sakarone banjur mubeng-mubeng karo golek sisik melik. Terkadang nganti blusukan ing pekarangane wong barang. Nalika tekan mburi omahe Parman, Ali celathu “Lha kae kandhang apa ya ?”
“Kandhang pitik. Nanging ora ana salahe ta awake dhewe niliki,” wangsulane Budi karo jumangkah nyedhaki.
Sakwise tekan cedhakan Ali kaget.
“Lha iki rak daraku!” wuwuhe karo tangane nudingi jero kandhang. Katon ing kono ana manuk dara loro. Sing siji lagi angrem. Kandhange pancen disingget-singget. Dadi manuke ora campur karo pitike.
Dumadakan ana swara sing gawe kagete bocah loro mau.
“Hei! Lagi padha ngapa kuwi?”
Kekarone noleh. Katon Parman wis ngadeg ing kono.
“Man, kowe njupuk daraku, ya,” tutuhe Ali.
“Jarene sapa, kowe aja ngawur, lho! Wangsulane Parman selak.
“Kuwi olwhku tuku wingenane ning pasar,” sambunge.
Budi melu nutuh,”Ali kuwi apal lho karo cirine manuke. Yen kowe nyoba selak, mengko taklapurake polisi tenan, lho.”
Ali banjur nuduhake ciri-cirine darane. Nanging Parman tetep puguh ora ngaku.  Budi banjur ujar,”Ngene wae. Manuk iki rak jaremu olehmu tuku nembe wae. Dadine mesthi durung lulut. Yen duweke Ali mesthi wis lulut. Mulane saiki manuke diiberake wae. Yen mengko disingsoti Ali terus balik marani, kuwi genak duweke Ali.”
“Iya, aku setuju,”ujare Ali.
Budi ujar maneh,”Yen ora gelem ngiberake berarti iku bener manuk colongan.”
Parman isih nyoba selak, “Lho, yen tak iberake banjur ora mbalik maneh piye?”
“Ora usah kuwatir. Yen ilang mengko tak ijoli tikel telu saka regane olehmu tuku,” wangsulane Budi.
Parman ora bisa suwala maneh, kepeksa ngiberake dara mau. Ali banjur nyingsoti manuk mau. Ora gantalan wektu nalika krungu swarane singsotan, darane peting bleber nyedhaki Ali. Malah salah sijine mencok ing pundhake.
Mangerteni sing kaya mangkono mau Parman wis ora bisa selak maneh. Parandene dheweke iya wedi yen mengkone bakal dilaporake polisi tenan. Pungkasane dheweke uga ngaku yen anggone njupuk ora dhewekan. Nanginh karo Edi. Sabenere Parman karo Edi kuwi kanca sak sekolahan karo Budi lan Ali. Malah nunggal kelas. Nanging bocah looro mau saksuwene iki dikenal minangka bocah nakal, asring bolos, ngganggu kanca-kancane, uga seneng colong jupuk barang.
Parman terus mbalekake darane Alilan uga bakal ngajak Edi njaluk ngapura, janji ora bakal mbalenitumindake sing kleru mau lan uga janji bakal dadi bocah sing apik.
(Herman WH.)
Panjebar Semangat -04/2006        
Bedane narasi ekspositoris lan sugestif.
Narasi Ekspositoris
Narasi Sugestif
1. Njembarake wawasan/pangerten1. Mbeberake makna kang  sinandi2. Mbeberake katrangan bab prastawa2. Nguripake pengangen-angen /Imajinatif3. Adhedhasar nalar supaya padhaSarujuk3. Nalar mung kanggo nggayuh surasa(makna), yen perlu nalar dilirwakake4. Basa informatif, tembunge denotative4. Basa figuratif, tembunge konetatif

Wacana Deskripsi
            Wacana Deskripsi yaiku wacana kang nggambarake kanthi cetha sawijining kahanan (objek). Objek mau kaya-kaya ana ing ngarepe wong kang maca. Objek bisa kedadeyan saka kahanan, prastawa, manungsa, utawa barang.
Miturut KBBI (2001:258) deskripsi tegese “pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci”
Tulaha :
Dumugi titi wanci punika, mbok menawa dereng wonten ingkang manggihaken kwali dawa (kwangsul panjang). Kwali yen zaman rumiyin dipun damel  saking siti (lempung), lajeng zaman saya majeng wonten ingkang kadamel saking panci (email), lan ugi saking alumunium. Naminipun panci email, lan panci alumunium. Nanging boten panjang.  Dados inggih tetep bunder lan mawi tutup.
Dene dhingkel, wonten ingkang nyebut luweng, wonten ingkang nyebut pawon (papan awu). Yen damelan kasongan kacithak, naminipun keren. Yen dhingkel (luweng kadamel paten) boten saged kausung / kapindhah. Yen keren saged kajungjung kapindhah pundi kemawon saged. Bedanipun keren lan dhingkel (luweng). Yen keren namung saged dipun tumpangi ceret utawi kendhil utawo kwali setunggal. Yen dhingkel saged kangge masak tiga sareng-sareng kados yen sapunika kompor gas bolongan tiga. Yen keren kados kompor namung bolong setunggal. Mbok menawi kanthi punika sedaya sampun dhong ?
Kapetik “Digodhog kwali dawa dipanggang dhingkel mengangah”
IV.       PENDALAMAN MATERI
1.         Pasar Beringharjo Yogyakarta, kang saiki minangka pasar paling gedhe ing tlatah Yogyakarta bisa dikandhakake ora mung sekadar pasar. Amarga pasar kang mapan ing punjering kuthaYogyakartaiku dadi sawijining papan kang penting tumraping kelengkapan sawijining kutha tradisional Jawa kang nduweni corak minangka kutha raja. Sawijining kutha raja zaman semana kudu lengkap menawa ana kraton, alun-alun, pasar lan masjid agung.
Ukara pokok                       : …………………………………………………………………
Jinis pengembangane           : …………………………………………………………………
Bagane                               : …………………………………………………………………
2.   Ing kabudayan Jawa tembung bagus biasane digunakake dadi sesebutan putra kang durung palakrama utawa kang yuswane isih timur. Wondene kusuma kang jarwane sekar utawa kembang kanggo nyebut trahing ngawirya. Kacetha ing unen-unen trahing kusuma rembesing madu . Dadi, Bagus kusuma wujud asma sesilih putra klebu trahing ngawirya utawa putra sentana kang durung palakrama utawa kang yuswane isih timur.
Ukara pokok                       : …………………………………………………………………
Jinis pengembangane           : …………………………………………………………………
Bagane                               : …………………………………………………………………
3.   Wondene lampahan Sengkuni Wuyung wujud pasember marang sawijining trahing ngawirya kang wuyung marang pulung ratu kayadene Sengkuni wuyung marang Kunthi Talibrata kang ing tembe dadi jatu kramane Pandhu Dewanata. Sejatine sapa wae kena wuyung marang pulung ratu, ananging yen dudu pepesthening urip dhuweke, ya ora bakal bisa nggayuh, senadyan ditohi pati pisan. Lire lampahan iki dadi pepeling, menawa jejer ratu mono klebu pepesthening urip. Tegese trahing ngawirya kang pantes jumeneng nata wiwit lairewisginaris dening Gusti Kang Akarya Jagad. Pinilih dadi ratu nerusake keprabon.
Ukara pokok                       : …………………………………………………………………
Jinis pengembangane           : …………………………………………………………………
Bagane                               : …………………………………………………………………
4.   Wektune terus lumaku. Prastawa Pak Bedek lan kang Kasidi entuk tombokan nomer becak wisilang saka pocapan. Apa merga nomer buntut ganti togel ? Apa merga wi tobat ? Sing genah Kang Kasidi saikiwisora tau ngomongke nomer. Malah saiki sregep sholat lan adzan neng langgar.
Ukara pokok                       : …………………………………………………………………
Jinis pengembangane           : …………………………………………………………………
Bagane                               : …………………………………………………………………
V.         PENILAIAN
I. Wenehana tanda ping ana ngarepe aksara A, B,C, D, utawa E marang jawaban kang paling bener!
1.  Ukara kang ngemot gagasan pokok ana sajroning paragraf diarani ….
a. Ukara panjelas     b. Ukara pokok c. Ukara panerang D .Ukara pisanan      e. Ukara deduktif
2.  Ana sajroning paragraf gagasan pokok sing kudu diduweni cacahe …..
a.  1            b. 2                   c. 3                   d. 4                   e. 5
3.  Gatekna paragraf ing ngisor iki !
1)      Sarana akal banjur bisa polah golek butuh sing bisa diolah.
2)      Bisa uga pangunen-unen sing mangkono kuwi sing didekake lelandhesan dening Lucas  Sumarno
3)      Yaiku ngluru pangan / panguripan sarana golek ula.
4)      Pawongan sing lair 19 Agustus 1959, manggon ing jalan Sabdo Palon Gang Sempiyt nomer 6 Winongo Madiun njlentrehake, panguripan golek ula kuwiwisdiwiwiti taun 1975.
5)      Kanthi  golek ula kasebut, kabutuhan sandhang, pangan lan papan Lucas sakeluwarga bisa dicukupi.
Ukara pokok paragraf ing ndhuwur ana ukara nomer …..
a. 1 lan 2                 b. 1 lan 3           c. 1 lan 4                       d. 1 lan 5           e. 2 lan 5
4.   Ditonton saka papan panggonane ukara pokok paragraf ing ndhuwur diarani ….
a. deduktif   b. induktif                      c. repetitif         d. deskriptif       e. naratif
5.   Ukara panjelas paragraf ing ndhuwur kedadeyan saka ukara …..
a. 1 b. 2                   c. 3                   d. 4                   e. 5
6.   Paragraf ing ngisor iki gatekno !
1)      Aja-aja mengko sing diundang ya utusan-utusan ing telung dhaerah iku.
2)      Kamangka wong Jawa ikuwisanjrah sumebar ing saindenging propinsi ingIndonesia.
3)      Kapara saindenging negara ing donya iki mesthi ana wong Jawa kang dedunung ing kono utamaneMalaysia,Suriname, Caledonia Baru.
4)      Malah ingSurinameana lembaga khusus pelestarian Bahasa Jawa.
5)      Usule panulis kabeh ingIndonesiakudu ana utusane, ora ketang kanggo penggembira lan ragat dhewe-dhewe.
Ukara pokok paragraf ing ndhuwur ana ukara nomer….
a. 1  b. 2                   c. 3                   d. 4                   e. 5
7.  Gagasan pokok paragraf ing ndhuwur dumunung ana ukara nomer …
a. 1  b. 2                   c. 3                   d. 4                   e. 5
8.  Ditonton saka dumununge ukara pokok, paragraf kasebut diarani …..
a. deduktif    b. induktif                      c. repetitif         d. deskriptif       e. naratif
9.  Ukara panjelas paragraf ing ndhuwur kedadeyan saka  ….. ukara
a. 1  b. 2                   c. 3                   d. 4                   e. 5
10. Tuladhane paragraf deskriptif ana ing sajroning ……..kajaba…
a. cerkak
b. dongeng
c. crita rakyat
d. novel
e. karya ilmiah
11. Wacana kang mbeberake ananing analisis proses kanthi cara narasi diarani …
  1. Deskripsi          b. Narasi           c. Eksposisi       d. Argumentasi  e.Persuasi
12. Gatekna paragraf ing ngisor iki !
“Sajake akeh bakul pasar Wage kurang tlaten karo syarat administratif sing dianggep ngrepoti. Mula isih akeh sing seneng utang marang “koperasi” liya, “bank plecit” (seneng mburu, mlesit, sing ngemplang) utawa “bank thithil” (tukang tagihe nithile kertas cilik kanggo bukti sing utang nyicil), awit gelem nagih para bakul ing pasa ajeg saben dina sanajan anakane  luwih akeh.”
Pola pengembangan paragraf ing ndhuwur yaiku …..
  1. Tuladha
  2. Mbandingake
  3. Proses
  4. Sebab-akibat
  5. Analogi
13. Gagasan pokok paragraf ing ndhuwur yaiku ….
  1. Akeh bakul pasar sing ora tlaten syarat administratif.
  2. Syarat admininstratife dianggep ngrepoti
  3. Seneng padhaa njupuk utang marang koperasi liya.
  4. Koperasi liya luwih gampang syarate.
  5. Bank thithil luwih ngepenake para bakul.
14.
1)      Gubernur Jatim kang diwakili dening Kepala Bagian Pendidikan Biro Bintal, Drs Gunawan Poncoputro, M.Si nelakake keyakinane yen basa Jawa bakal terus bisa lestari, jalaran isih akeh wong Jawa kang migunakake basa Jawa tinimbang sing ora.
2)      Keyakinane mau adhedasar saka akehe peserta kang melu lomba maca lan ngripto geguritan kang dianakake kanggo nrebut Piala Gubernur jroning Mahargya Kongres Basa Jawa IV ingSemarang.
3)      Mung ing wektu kang kurang saka setengah wulan, peserta sing melu lomba cacahe nematusan.
4)      Apamaneh wektu tampil macakake geguritane ing gedhung PKK Gayungsari Surabaya, apik temenan.
5)      Krama nyumurupi gedhene antusiase para siswa ing babagan geguritan mau, Pak Ponco mbudidaya ing taun ngarep bakal dianakake maneh.
Pola pengembangan paragraf ing ndhuwur kanthi …….
  1. Tuladha
  2. Mbandingake
  3. Proses
  4. Sebab-akibat
  5. Analogi
15. Ukara pokok paragraf ing ndhuwur ana ukara nomer ….
a. 1  b. 2                   c. 3                   d. 4                   e. 5
16. Wacana kang menehi katrangan lugu / apa anane,diadani ….
a. narasi ekspositoris
b. narasi sugestif
c. deskripsi
d. eksposisi
e. argumentasi
17. Wacana kang ngracik kanthi runtut nganti bisa nggugah pengangen-angene wong kang maca diarani …..
a. narasi ekspositoris
b. narasi sugestif
c. deskripsi
d. eksposisi
e. argumentasi
18. Wacana kang nggambrake kanthi cetha salah sawijining kahanan diarani …
a. narasi ekspositoris
b. narasi sugestif
c. deskripsi
d. eksposisi
e. argumentasi
19. Narasi eksposisi katilik saka ancas tujuane padha karo ….
a. argumentasi
b. narasi sugestif
c. deskripsi
d. persuasi
e. persepsi
20. Ngendi sing kalebu ciri-ciri narasi sugestif ?
1. mbeberake mkana kang sinandi
2. nguripake pangangen-angen / imajinasi
3. njembarake wawasan
4. basane figuratif, tembunge konotatif
5. adhedasar nalar supaya padha sarujuk
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 5
c. 1, 2, 4
d. 2, 3, 4
e. 3, 4, 5
21. Ing ngisor iki, ngendi kalebu topik wacana narasi sugestfi ?
a. Prastawa kemalingan ana ing omahku
b. Ruangan Kantor Guru ing  sekolahku
c. Jenengku Selamet
d. Saksi kunci ing pengadilan
e. Dhingkel lan keren
22. Ing ngisor iki, ngendi sing ora kalebu topik wacana deskripsi ?
a. Ruang komputer ing sekolahku
b. Adhiku ayu tenan
c. Kahanane pasar sakwise kobongan
d. Katresnanku kang murung
e. Ruangan Tata Usaha kang resik
23. Ing ngisor iki tuladhane narasi sugestif,  kajaba
a. crita cekak
b. roman
c. dongeng
d. novel
e. gancaran
24. Ciri pokoke wacana narasi yaiku …..
a. ananing kedadeyan
b. ana prastawa sing dialami
c. rerangken crita ing sajroning prastawa
d. ana paraga pokok
e. ana lelakon
25.  “ Jam 06.00 Parmi mangkat menyang pasar arep kulakan. Tekan ngisor wit tembesi dicegat Parto lan dijaluk dhompete. Parmi mbengok, Parto bingung terus njupuk watu dithuthukake sirahe Parmi. Parmi tiba klenger,  dipindhoni dithuthuk watu mati. Ngerti yen Parmi mati, Parto mlayu nginggati.”
Tuladha ing ndhuwur kalebu …..
a. narasi sugestif
b. narasi eskpositoris
c. deskripsi
d. eskposisi
e. argumentasi
CARIYOS BAB-BAB SING LUCU/NYENGSEMAKE
            Mata Pelajaran              : Bahasa Jawa
Kelas / Semester           : X / I
Metode                         : Latihan, tanya jawab, demontrasi, diskusi, ceramah
Waktu                          : 2 x 45 Menit
================================================================
I.          PANUDUH PIWULANG
  1. Supaya paham bab pawarta kang kamot ana materi  lan bisa nggarap tugas, mula luwih dhisik maca babagan Kompetensi Dasar lan Indikator.
  2. Uga maca Materi Bab CARIOS BAB-BAB SING LUCU/NYENGSEMAKE.
  3. Kanggo ngukuhake pemahaman, dianjurake supaya maca buku referensi liyane.
  4. Saben trap-trapan digarap jumbuh karo tugas sing diwenehake.
  5. Tugas dikumpulake jumbuh karo jadwal sing disarujuki/disepakati bebarengan.
  6. Diskusikake lan konsultasikake karo guru menawa nemoni kangelan / reribet.
II.        KOMPETENSI SING AREP DIGAYUH
Standar Kompetensi     :
2.1 BERBICARA
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan nonsastra maupun sastra dengan menggunakan berbagai ragam dan unggah-ungguh bahasa Jawa
1.1 MENDENGARKAN
Mampu mendengarkan dan lisan memahani wacana astra maupun nonsastra dalam berbagai ragam bahasa Jawa
Kompetensi Dasar                   :
2.1 Bercerita pengalaman yang mengesankan dalam ragam krama
1.2 Mendengarkan cerita pengalaman yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman dalam ragam bahasa krama
Indikator                                 :
2.1
  1. Mendata pengalaman-pengalaman yang mengesankan yang pernah dialaminya
  2. Mampu menulis cerita dengan ragam krama.
  3. Mampu bercerita secara runtut menggunakan ragam bahasa ngoko andhap
  4. Mampu bercerita secara runtut dengan menggunakan ragam krama.
1.2
1         menyebutkan tema cerita pengalaman pribadi yang didengarkannya
2      Menyebutkan pelaku/tokoh dari cerita pengalaman pribadi yang didengarkannya n
3      menjelaskan perwatakan tokoh-tokoh tersebut
4      menyebutkan setting dengan diberi contoh kalimat pendukungnya
5      Menjelaskan alur cerita pengalaman pribadi yang didengarkannya dengan disertai contoh kalimat pendukungnya
6      menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita pengalaman pribadi yang didengarkannya
7      menuliskan rangkuman dengan ragam bahasa sendiri/berbeda cerita pengalaman pribadi yang didengarkannya
8         menceritakan kembali secara lisan cerita pengalaman pribadi yang didengarkannya
III.       INFORMASI MATERI
Crita kalebu salah sawijining keterampilan Micara. Sing kasebut berbicara/micara yaiku ngetokake/ngungkapake pikiran lan perasaan/rasa-pangrasa sawijining pawongan kanthi sarana tembung-tembung kang rinakit dadi ukara.
Salah sawijining kompetensi micara yaiku bab crita pengalaman sing lucu / nyengsemake.
Carane  milah-milah karangan kang lucu/nyengsemake mawa cara ing ngisor iki !
  1. Tulisen / gawenen dhaftar pengalaman sing nyemsemake ana sajroning bebrayan padinan.
  2. Temtokake salah sawijining pengalaman sing miturut sliramu paling nyemsemake.
  3. Temtokake tujuane crita kuwi digawe.
  4. Rembugen/omongno/critakno karo kancamu apa ancasmu/tujuanmu crita.
  5. Critakno kanthi tinulis cengkorongane crita.
  6. Critakno kanthi lesan crita sakomplite.
Gatekake crita ing ngisor iki !
KLOLODEN KOYOR

            Kaya adat saben angger dina pasaran Legi ing pasar Sapen Wonosobo akeh wong dol tinuku kewan padha teka, wah jan reja temenan kahanane. Adhakane sawisenpadha pepayon kewan sing didol, padha andhok njajan neng warung, ana sing sega rames, brongkos daging sapi, tongseng, sate utawa gule wedhus.
Kaya saben dinane aku adhang-adhang neng ngomah, mbokmenawa ana wong sing butuh pitulunganku. Ana salah sawijining pawongan diterake kancane, ambegane megap-megap kanthi iler kemocor jalaran ora bisa ngulu idu. Wong sing ngeterake mau daktakoni, crita menawa mentas njajan tongseng. Aku age-age nganggo sarung tangan, kanthi posisi lungguh pasien dakkon mangap nuli driji panudingku daklebokake tutuk akobah-obah ngrangsang telak murih muntah. Barengwishoak-hoak bisa muntah, apa sing njalari kloloden katut metu. Wujude iwak kaya koyor ana balunge enom isih wutuh, gedhene saendhog pitik jawa. Pawongan mau banjur bisa ambegan lega lan ngucap matur nuwun marang aku. Barengwissareh pawongan mau nyritakake sawise payu anggone adol wedhus dheweke ngajak kancane mampir njajan mlebu warung pesen tongseng. Jalaran saking ngelihe anggone mamah  durung lembut kesusu diulu. Dumadakan kandheg anggone mangan . tongseng mau ora bisa diulu lan uga angel dilepeh. Mangan tongseng durung rampung, koyor durung lembut nyanthol neng gurung. Apa tumon?
(Soegito-Wonosobo, PS No. 51-18 Des. 2010)
Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki !
  1. Perangan crita sing ngendi sing paling nyemsemake ?
Wangsulan : _____________________________________________
  1. Ana ngendi papan panggonan kedadeyan kuwi ?
Wangsulan : _____________________________________________
  1. Kira-kira apa profesine pawongan kang crita?
Wangsulan : _____________________________________________
  1. Apa profesi utawa penggaotane pawongan kang kloloden?
Wangsulan : _____________________________________________
  1. Paribasan apa sing cocok karo kedadeyan ing ndhuwur ?
Wangsulan : _____________________________________________
6.   Gawea ringkesan crita ing ndhuwur saparagraf wae (nganggo basa krama alus)!
Wangsulan : _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
7.    Ringkesan crita singwiskoktulis critakakke (sacara lisan) ana ing ngarep kelas! Dene paugeran mbiji apik lan orane nganggo paugeran ing ngisor iki!
NoUraianKriteria KetepatanBenarSetengahSalah1Pilihan kata1052Naskah30153Lafal20104Intonasi20105Ekspresi2010

Total Nilai10050
  1. PENDALAMAN MATERI

I. Wenehana tandha ping (X)  ana ing aksara a, b, c, d, utawa e ana wangsulan kang bener!
Wacanen pengalaman pribadhi iki kanthi patitis!
KAPEKSA NGGUNAKAKE TV LORO . . .
            Kedadeyan iki tak alami rikala aku isih tugas belajar ingMontpellier– Perancis, yaiku rikala isih sinau Bahasa Prancis, kira-kira wulan April utawa Mei taun 1983, dinane Setu, amarga ya mung Setu lan Minggu aku libur. Guru bahasaku wanti-wanti, supaya cepet bisa Bahasa Perancis, poma-dipoma aja kumpul terus karo wongIndonesia, lan upayakna duwe TV. Aku bisa paham lan setuju anjuran mau, amarga yen kumpul terus karo kanca-kanca Indonesia ngomonge nganggo basa Indonesia terus, ning yen ora tau kumpul nek arep ngoboro-ngobrol kerindhuan  lsp, karo sapa ? Ing awal-awal pancen abot. Mula aku duwe krenteg arep tuku TV bekas, sebab yen anyr cetha durung kwagang. Eh …….. kekarepanku kok ya cocok karo kekarepane kancaku, dhosen saka UNPADBandung.
Esuk jam 07.00 aku wisbebarengan numpak bus kotanomer 2 tumuju neng kantor pos, sakperlu ngeposake layang lan tuku prangko, lsp. Para sutresna kang nate sinau ing njaba, mesthi ngalami yen akhir pekan mesthi kirim suratneng kaluarga. Sakwise cukup keperluan neng kantor pos, aku nuju a la gare (terminal bus), sakperlu golek bus antarkota kang nuju neng pasar lowak, kang jenengane I’arseau. Aku takon karo wong Perancis :”S’ill vous plait, a I’arseau, c’est ou?”  (yen arep neng  I’arseau endio ?). C’est ls nsd, monsieur” wangsulane wong mau karo nuduhake sawijining panggonan. Aku lan kancaku banjur nggoleki bus kang nuju pasar lowak, kayata bus 9. aku mlebu bus, kanthi nuduhake karcis, abonemenku marang supir kang uga ngrangkep kondektur, nuli golek lungguhan.
Pasar lowak papane jembar, wong dodol pirang-pirang, wiwit adol paku rongsokan, nganti mobil. Aku lan kancaku ndedonga muga-muga ora kepethuk kanca Indonesia, ya …. Kepriyea isin. Aku golek papan dodol TV. Akeh TV bekas kang digelar. Kang tak bingungi kok ora bisa dicoba, amarga ora ana aliran listrik. Aku takon kepriye carane nyoba, sing dadi mangsuli karo ngguyu, yen ora bisa. Mula aku kakro kancaku banjur milih TV loro, siji aku lan siji kancaku. TV kang tak pilih isih apik, resik tur kacane bening. Aku milih sing 20 inchi, semono uga kancaku. Regane mung 20 F, mangka yen anyar kira-kira 350 F. TV banjur tak lebokke dhus kang wis takcawisake saka ngomah. Sakwise tak taleni rapi, terus takgawa mulih.
Tekan asrama nuli tak coba, tak goleki anthene 2 lan TF 1, kang biasa nyiyarake acara bahasa. Gambare katon cetha, an berwarna. Aku seneng banget. Banjur tak goleki tombol kanggo ngatur swara, amarga kok ora ana swarane ? Nganti kesel, tetep TV bisu, tegese ana rupa tanpa swara. Mula aku banjur nggoleki kancaku arep ngaruhake kabare Tvne. Eh kanyata kancaku lagi asyik banget ….ngrungokake Tvne, amarga ana swarane ning …….tanpa rupa. Aku crita kahanane TV ku. “ya ra sah ngresula, wong regane murah banget kok kon sempurna”. Keputusane, TV kancaku diseleh neng nggonku, yen arep nonton lan ngrungokake TV disetel bareng loro-lorone.yen arep nonton TV nyetel nggonku, yen mung arep ngrungokake sing disetel TV ne kancaku. Opo tumon  ???
Panjebar Semangat – 50 / 2005
1. Ana ing ngendi kedadeyan kuwi kelakok?
  1. Paris-Perancis
  2. Montpellier– Perancis
  3. UNPAD
  4.  Bandung
  5. Jakarta
2. Apa penggaotane pawongan sing crita?
  1. Guru
  2. Pegawai Pemerintah
  3. Dosen
  4. Tukang loak
  5. Pemulung
3. Ing ngisor iki sing ora cocok karo kira-kirane  wektu kedadeyan yaiku …
  1. Dina Setu
  2. Dina Minggu
  3. Wulan April
  4. Wulan Mei
  5. Tahun 1983
4.  Pira kacekke rega tv kang dituku  ana ing loakan karo tv anyar?
  1. 310 F
  2. 320 F
  3. 330 F
  4. 340 F
  5. 350 F
5. Pira kacekke wektu prastawa kuwi dumadi lan wektu prastawa kuwi dicritakake?
  1. 12 tahun
  2. 13 tahun
  3. 14 tahun
  4. 15 tahun
  5. 16 tahun

Wacanen crita ing ngisor iki kanthi patitis!
OLEH LIWAT MERGA GERING
            Crita iki  pengalamanku dhewe. Nalika iku,  nyolong kayu alias penebang liar pancen dadi panggaotanku. Anggonku nyambut gawe nunggal panggonan karo lokase sawijining perusahaan HPH.
Nalika iku ngepasi wulan Februari, taun 1992. aku sarombongan bisa mlebu kono iku ora liwat dalane perusahaan, nanging liwat dalan liya, sing yen mentas kudanan mesthi ora bisa diliwati mobil.
Sawijining dina aku sakanca rada bingung. Jalarane, mobil wis kadhung mlebu alas, ndilalah cuacane udan terus. Dadi mobil kebetheng ora bisa metu. Kejaba truk wis muatan balokan kebak, ing dina iku uga aku kudu bisa tekan ngomah merga ana keperluan sing nylepeg banget.  Siji-sijine dalan ora ana liya kejaba kudu liwat dalane perusahaan. Kamangka ing kono ana portal-e sing dijaga satpam rina wengi, kejaba kendharaan perusahaan kono dhewe, ora entuk liwat.
Sidane aku sakanca nekad mulih liwat dalan sing dijaga satpam kasebut. Kanthi cara  ‘     nyandiwara’. Kebeneran , salah sijining kancaku, Si R, pawakane pancen ngloyet gering kanthi praen pucat abadi.
Sakwise lakuku wis cedhak portal, Si R direka-reka kaya wong lara. Dipangku wong telu ing jok ngarep. Awake disengaja ngliga, bathuke ditempeli andhuk cilik teles.
Sakawit pak Satpam nggekeng ora gelem mbukak portal, najan wis dikandhani yen nggawa wong lara. Nanging bareng nginguk njero mobil, lan weruh kahanane Si R, sakala pak Satpam runtuh rasa welase, karo cluluk, “Waduh kasihan, kok sampai kurus pucat begitu, sudah berapa hari sakitnya temanmu itu ?”
“Baru tiga hari ini Pak, “ wangsulanku kanthi sopan.
“Ya sudah, cepat sana lewat !” kandhane nyusu-nyusu kuwatir selak konangan.
Lolos saka kono aku sakanca nyekakak , bungahe ngungkuli pitik nemu rayap.
                                                                                    Panjebar Semangat – 04 / 2006
6. Kapan prastawa kuwi dumadi?
  1. Februarai 1982
  2. Februari 1992
  3. Februari 2002
  4. Maret 1982
  5. April 2006
7.  Dene prastawa kuwi nembe dicritakake tahun ….
  1. Februarai 1982
  2. Februari 1992
  3. Februari 2002
  4. Maret 1982
  5. April 2006
8. Pira kacekke wektu prastawa kuwi dumadi lan wektu prastawa kuwi dicritakake?
  1. 12 tahun
  2. 13 tahun
  3. 14 tahun
  4. 15 tahun
  5. 16 tahun
9. Paribasan apa sing cocok karo prastawa ing ndhuwur?
  1. Mburu uceng kelangan delek
  2. Gajah ngidak rapah
  3. Adigang, adigung, adiguna
  4. Ora ana rotan ayot ya kanggo
  5. Pager mangan tanduran
10.  Ing ngisor iki sing ora kalebu watake aku…
  1. Kendel
  2. Pinter
  3. Julik
  4. Sugih akal
  5. Prasaja
Crita ing ndhuwur wacanen kanthi permati ! Banjur wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki !
  1. Perangan ngendi sing paling nyemsemake ?
Wangsulan : ___________________________________________________
  1. Ana ngendi crita kuwi kedadeyan ?
Wangsulan : ___________________________________________________
  1. Kapan kedadeyan kuwi kelakon ?
Wangsulan : ___________________________________________________
  1. Upamane awakmu dadi satpam, apa sing arep kok tindake ?
Wangsulan : ___________________________________________________
  1. Paribasan apa  sing cocok kanggo kahanan ing ndhuwur ?
Wangsulan : ___________________________________________________
  1. 1. Coba gawea crita lucu utawa crita sing nyemsemake bab-bab singwistau
bok  alami !
2. Sakwise tinulis,critakno  tanpa nganggo buku !
3. Yen perlu, wektu crita nganggo gaya/peragaan !
NERAPAKE PARIKAN LAN WANGSALAN
ANA SAJRONING TEMBANG
            Mata Pelajaran              : Bahasa Jawa
Kelas / Semester           : X / I
Metode                         : Latihan, tanya jawab, demontrasi, diskusi, ceramah
Waktu                          : 2 x 45 Menit
================================================================
I.          PANUDUH PIWULANG
  1. Supaya paham informasi / berita lan bisa nggarap tugas, mula luwih dhisik maca babagan Kompetensi Dasar lan Indikator.
  2. Uga maca Materi Bab NERAPAKE PARIKAN LAN WANGSALAN ANA SAJRONING TEMBANG
  3. Kanggo ngukuhake pemahaman, dianjurake supaya maca buku referensi liyane.
  4. Saben langkah digarap jumbuh karo tugas sing diwenehake.
  5. Tugas dikumpulake jumbuh karo jadwal sing disarujuki/disepakati bebarengan.
  6. Diskusikake lan konsultasikake karo guru menawa nemoni kangelan / reribet.
II.        KOMPETENSI SING AREP DIGAYUH
Standar Kompetensi     :
BERBICARA
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan nonsastra maupun sastra dengan menggunakan berbagai ragam dan unggah-ungguh bahasa Jawa
Kompetensi Dasar       :
Berdialog menggunakan parikan/wangsalan
Indikator                     :
  1. Menjelaskan ciri-ciri parikan
  2. Menjelaskan pedoman pembuatan parikan
  3. Menjelaskan ciri-ciri wangsalan
  4. menjelaskan pedoman pembuatan parikan
  5. Mampu membuat parikan  dengan benar
  6. Mampu membuat wangsalan dengan benar
  7. Mampu berdialok dengan menggunakan parikan
  8. Membuat dialog dengan menggunakan wangsalan
  9. Memeragakan dialog dengan menggunakan parikan/wangsalan

III.       INFORMASI MATERI

  1. A.     Parikan
Parikan kalebu salah sawijining puisi lawas. Parikan iki padha karo puisi tradhisional Melayu kangaran pantun. Puisi iki ngemu surasa purwakanthi swara/rima/sajak. Cacahe parikan iki ana sing 2 larik ana uga sing patang larik. Yen ana pantun, rong larik mau diarani karmina/pantun kilat. Ciri-cirining parikan :
1)      Nduweni purwakanthi ab-ab.
2)      Yen kedadeyan saka rong baris, baris kapisan sampiran lan baris kapindho isi. Nanging yen dumadi saka patang baris, baris 1-2 sampiran, baris 3-4 kasebut isi.
3)      Endhote parikan ana sing 4-4 lan 4-8 (kanggo sing rong larik), 8-8 (kanggo sing patang larik). Pedhotan tegese gunggunge wanda saben sak gatra.
4)      Guna paedahe parikan kanggo pitutur, nyemoni, utawa gojegan ana ing pacelathon.
Tuladha parikan sing pedhotan 4 – 4, 4 – 4
  1. Manuk emprit, nucuk pari (4 – 4 ======= Sampiran)
pitutur
Dadi murik, sing taberi      (4 – 4 ======= Isi)
  1. Jemek-jemek, gula jawa (4 – 4 ======== Sampiran)
pitutur
Aja ngenyek, padha kanca (4 – 4 ======  Isi)
  1. Manuk tuhu, mencok pager (4 – 4 ====== Sampiran)
pitutur
Yen sinau, dadi pinter       (4 – 4 =======  Isi)
Tuladha pedhotan 4 – 8, 4 – 8 :
  1. Kembang mlathi, warna peni ngganda wangi (4 – 8)
pitutur
Watak putrid, kudu titi ngati-ati (4 – 8 )
  1. Gudheg manggar, bumbune mrica ketumbar (4 – 8)
pitutur
Lamun sabar, bisa lejar serta binger (4 – 8)
  1. Kembang kencur, tinandur tepining sumur (4 – 8)
pitutur
Sapa jujur, bakal luhur klawan makmur (4 – 8)
  1. Esuk nakir sore nakir (8)
Sing ditaksir godhong ploso (8)
Nyemoni
Esuk mikir sore mikir (8)
Sing dipikir ora krasa (8)
  1. Jangan kacang jangan kara (8)
Kaduk uyah kurang gula (8)
Da gula ada semut                                                         pitutur
Piwelingku mring pra mudha (8)
Aja wedi ing rekasa (8)
  1. Yen kembang kembang cempaka (8)
Dudu kembang arum dalu (8)
Pitutur
Mumpung sira isih mudha (8)
Den asregep ngudi ngelmu (8)
Tembang ing ngisor iki nganggo ukara-ukara kang ngandhut parikan . Coba golekana parikane!




JAMBU  ALAS
Kelingan manis eseme
Trus kelingan ramah gemuyune
Tresna lan kasih, kasih sayange
Kapan iku klakon dadi bojone
Sayangewisduwe bojo
….
Nelangsa rasaning ati
Yen aku ra klakon melu nduweni
Jambu alas sakulite ijo
Sing digagaswisduwe bojo
Adagula ada semut
Durung randha aja direbut
….
Jambu alas manis rasane
Senajan tilas tak enteni randhane
….
Parikan Paugerane Katrangan





  1. B.     Wangsalan
Wangsalan yaiku unen-unen kang awujud cangriman kang batange ana ing njero unen-unen kuwi. Wangsalan dianggo ana pacelathon saben dinane.
Tuladha wangsalan :
  1. Wah, kok njamur gunung, kadingaren njenengan tindak mrene.
(jamur gunung = aren : kadingaren)
  1. Bocah cilik ora pareng ngrokok cendhak, saru kuwi kok neges-negesi barang
(ngrokok cendhak = tegesan; neges-negese)
  1. Aja njenang gula, lho, le, yen diutus ibu; mengko kowe lali
(jenang gula = glali : lali)
  1. Esuk-esuk kokwisnggodhong garing, kepenak tenan anggone nglaras.
(godhong garing  = klaras; nglaras)
  1. Balung klapa, ethok-ethok ora ngerti yen disapa.
(balung klapa = bathok = ethok-ethok

IV.       PENDALAMAN MATERI
Gawea kelompok sing gunggunge 5 siswa. Saben kelompok nggarap tugas-tugas ing ngisor iki !
  1. Gawea parikan kanthi paugeran ing ndhuwur (purwakanthi, sampiran, la nisi, pedhotan) !
a)      pedhotan  4 – 4, 4 – 4
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
b)      pedhotan  4 – 4, 4 – 4
…………………………………………………………………………………………………
c)      pedhotan  4 – 8, 4 – 8
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
d)      pedhotan  8 – 8, 8 – 8
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
  1. 2.          Wangsalan iki terangna tegese !
Tuladha : mbalung geni, mbok menawa aku entuk rejeki dina iki !
Mbalung geni = mawa dadine, mbok menawa
a)      Balung jagung ta, le, aja janggelan !
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
b)      Aja mutra bebek, wira-wiri ana apa ?
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
c)      Dadi bocah apa seneng nglemadi bengkah, ta, kok nyela-nyela !
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
d)      Wah….pasar cilik tenan ki, sida wurung anggonku lungan
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
e)      Awas kowe kancing jaja tenan, titenana
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
f)       Mesin tulis, Mas witikna aku kudu kepriye ?
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
g)      Senengane kok nyega mambu, pamer sepatune sing anyar !
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
h)      Mrica kecut, Mbak, sauni-unine taktampakok
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
i)        Damar mancung, Mas, cinupet samene dhisik anggone rembugan
Wangsulan ………………………………………………………………………………….
j)        Bantal dawa ya, Ngger, elinge mrang Kang Maha Kuwasa
Wangsulan ………………………………………………………………………………….

Tembang ing ngisor iki nganggo ukara-ukara kang ngandhut parikan . Coba golekana parikane lan wangsalane!

JENANG GULA

Jenang gula kowe aja lali marangaku iki ya, Kangmas
Nalikane nandhang susah sapa sing ngancani
Dhek semono aku tetep tresna lan tetep setya, dhuh, Kangmas
Dereng nate gawe gelo lan gawe kuciwo
Ning saiki bareng mukti
Kowe kok banjur lali marang aku
Sithik-sithik mesthi nesu banjur ngajak padu
Jo ngono ajo ngono
Apa kowe pancen ra kelingan
Jamane dhek biyen, dhuh, Kangmas….
V. TUGAS
Gollekana tembang-tembang Jawa kang nduweni parikan utawa wangsalan!


MAOS LAN NYERAT AKSARA JAWA
            Mata Pelajaran              : Bahasa Jawa
Kelas / Semester           : X / I
Metode                         : Latihan, tanya jawab, demontrasi, diskusi, ceramah
Waktu                          : 2 x 45 Menit
================================================================
I.          PANUDUH PIWULANG
  1. Supaya paham informasi / berita lan bisa nggarap tugas, mula luwih dhisik maca babagan Kompetensi Dasar lan Indikator.
  2. Uga maca Materi Bab MAOS LAN NYERAT AKSARA JAWA.
  3. Kanggo ngukuhake pemahaman, dianjurake supaya maca buku referensi liyane.
  4. Saben langkah digarap jumbuh karo tugas sing diwenehake.
  5. Tugas dikumpulake jumbuh karo jadwal sing disarujuki/disepakati bebarengan.
  6. Diskusikake lan konsultasikake karo guru menawa nemoni kangelan / reribet.

II.        KOMPETENSI SING AREP DIGAYUH
Standar Kompetensi     :
4 MENULIS
1. Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai jenis karangan nonsastra maupun sastra mengguna-kan berbagai ragam bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh dan menulis dengan huruf Jawa
3. MEMBACA
Mampu membaca dan memahami  bacaan sastra maupun nonsastra, berhuruf Latin maupun Jawa dengan  berbagai keterampilan dan teknik membaca.
Kompetensi Dasar :
4.1 Menulis ringkasan wacana nonsastra tentang budaya jawa
3.2Membaca pemahaman wacana berhuruf Jawa 10-15  kalimat
Indikator         :
1. Menulis kalimat yang mengandung angka ke dalam huruf jawa
2. Menulis kalimat yang mengandung aksara swara dalam huruf  jawa
3. Menulis wacana sederhana dengan topik tertentu ke dalam huruf jawa
4. Manyunting wacana yang ditulis  dalam huruf jawa oleh temannya
5. Melakukan transliterasi pada wacana berhuruf jawa
  1. 6.      Membaca wacana berhuruf jawa dengan pemenggalan dan  intonasi/pelafalan yang tepat
  2. 7.      Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan

III.        INFORMASI  MATERI
AKSARA JAWA
 AKSARA JAWA CARAKAN/NGLEGENA
HurufPengetikanAksara JawaHurufPengetikanAksara JawaHaaapappNanndhaddCaccjajjRarryayyKakknyavvDaffmammTattgaggSassbabbWawwthaqqLallngazz
  1. AKSARA JAWA PASANGAN
HHHpPPNNNdhDhDCCCjJJRRRyYYKKKnyVVDFFmMMTTTgGGSSSbBBWWWthQQLLLngZZ
  1. AKSARA JAWA SWARA
AKSARA LATINPENGETIKANAKSARA JAWAAAAIIIUUUEEEOOOD. AKSARA MURDA
Aksara latinPengetikanAksara murdaNa!!Ka@@Ta##Sa$$Pa%%Nya^^Ga&&Ba**E. AKSARA REKAN/REKAAN
AKSARA LATINPENGETIKANAKSARA JAWAKhk+K+Fp+P+Dzf+F+Ghg+G+Zj+J+
F. AKSARA WILANGAN JAWA
Aksara latinAksara jawaPengetikanAksara jawa116622773388449955G. AKSARA SANDHANGAN                 
NAMA SANDHANGANAKSARA LATINPENGETIKANAKSARA JAWAWuluIIIsukuUUUtalingE[{pepetEEETaling tarungO[o[  olayar_r//wignyan_hHHcecak_ng==Pangkon/pangku

\\
pengkal_ya- (minus)-cakra_ra]]keret_re}}Adeg-adegAwal kalimat??Pada lungsiTitik..Pada lingsaKoma,,Pada pangkatMengapit angka“   “

IV. PENDALAMAN MATERI
I. Wenehana tandha ping (X) ana aksara a, b, c, d, utawa e ana wangsulan kang paling bener!
 Wacanen aksara jawa ing ngisor iki!
?kyk=aumu[mMwisFisumurupPi,Uns\:2010:zsilL[kA=kkelulusSnK=sy[m]o
[sot\,secrnsi[yonl\A=kkelulusSn\UnsHi=se[kolhanSeti=kt\s,m,A,taun\:2010:mu=:89,88:pe/[sn\,ategesM|dunFibnDi=k[roA=kkelulusSn\UnsTaun\:2009:k=cch[a:94,85:pe/[sn\,a[nh[a,A=kkegglLn\UnsHikik=pli=duwu/mlhtinemuai=[yogYk/t,k=aumu[mMfia=gepMi[no=kb[ro[mte/[rpenDidiknHi= I[nDo[nsiyh.miturut\sTtisTik\ti=kt\A=kkegglLn\UnsHi=[yogYk/tmunDk\:400:pe/[snFibnDi=k[roA=kkegglLnTaun\:2009:m=k[yogYaikufibijikfi[f[n pelkSnUnsK=pli=juju/.ai[k[naikiategesSi=juju/mlhaju/.akib[tT,[aorwuru=kef[fynHikimesQibklN|wuha[krstidtidlnK|r=pe/cymr=asi[lLUns\,
1. Isi paragraph ing ndhuwur ngrembuk babagan ing ngisor iki kajaba ….
  1. Asile Unas tahun 2010 ajur
  2. Asile Unas tahun 2009 luwih apik
  3. Asile Unas ing Yogya malah ajur
  4. Ana rasa tidha-tidha lan kurang percaya marang asile Unas
  5. Unas tahun 2010 luwih apik tinimbang tahun 2009
2. Asile Unas ing tahun 2010 …%
a. 88,88%         b. 89,88%         c.99,88%                      d. 88,98%         e. 89,89%
3. Dene ing tahun 2009 asile UNas …%
a. 88,88%         b. 89,88%         c. 94,95%         d. 94,85%         e. 85,94%
4.Kotasing paling jeblog anggone entuk-entukan Unas yakuwi ….
a.Semarang      b.Bandung        c.Surabaya       d. Yogyakarta    e.Jakarta
5. Tingkat kegagalan UNas ingkotasing jeblog mau mundhak dadi … persen.
a. 100               b. 200               c. 300               d. 400               e. 500
6. Kutha sing jeblog anggone pikolehan Unas ana paragraf ing ndhuwur, cocok menawa diwenehi unen-unen….
  1. Sapa sing jujur balak tinemu slamet
  2. Sapa sing jujur bakal ajur
  3. Wong temen bakal tinemu
  4. Alon-alon waton klakon
  5. Wong sing temen bakal sukses
?saunTraikua=grn\UnsHugmunDkH[khbzet\,[ynHi=taun;2009;rgf\Uns\k=[goswe/nni=ti=ktTnM|=;483;milY/rupiyh,taun\;2010;aikip]sstMe[vCo
[lotFfi;592;miilY/rupiyh.si=fikuwti/r[k,ajajasike[pPpama[rnThk=sj[kZo[totTetepMe/tanN[kUnsMauang[nD=[c[n=[zk[roanFefe[lLa=g/rnMau.
li[r,UnsHxpFif[fkK[k[p]o[y[kFni=OkN|mT/temT|.
7. Pira ragade Unas ing tahun 2009?
a.  480 milyar    b. 481 milyar                 c. 482 milyar     d. 483 milyar     e. 484 milyar
8. Dene Unas tahun 2010 ngentekake ragad ….
a. 589 milyar     b. 592 milyar     c. 529 milyar     d. 952 milyar     e. 259 milyar
10. Pira kacekke ragad UNas ing tahun 2009 karo tahun 2010?
a.  7 milyar        b. 8 milyar         c. 9 milyar         d. 10 milyar
II. Aksra jawa ing dhuwur salinen nganggo aksara latin!
1.  ?kyk=aumu[mMwisFisumurupPi,Uns\:2010:zsilL[kA=kkelulusSnK=sy[m]o
[sot\,secrnsi[yonl\A=kkelulusSn\UnsHi=se[kolhanSeti=kt\s,m,A,taun\:2010:mu=:89,88:pe/[sn\,ategesM|dunFibnDi=k[roA=kkelulusSn\UnsTaun\:2009:k=cch[a:94,85:pe/[sn\,a[nh[a,A=kkegglLn\UnsHikik=pli=duwu/mlhtinemuai=[yogYk/t,k=aumu[mMfia=gepMi[no=kb[ro[mte/[rpenDidiknHi= I[nDo[nsiyh.miturut\sTtisTik\ti=kt\A=kkegglLn\UnsHi=[yogYk/tmunDk\:400:pe/[snFibnDi=k[roA=kkegglLnTaun\:2009:m=k[yogYaikufibijikfi[f[n pelkSnUnsK=pli=juju/.ai[k[naikiategesSi=juju/mlhaju/.akib[tT,[aorwuru=kef[fynHikimesQibklN|wuha[krstidtidlnK|r=pe/cymr=asi[lLUns\,
Wangsulan:
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. ?saunTraikua=grn\UnsHugmunDkH[khbzet\,[ynHi=taun;2009;rgf\Uns\k=[goswe/nni=ti=ktTnM|=;483;milY/rupiyh,taun\;2010;aikip]sstMe[vCo
[lotFfi;592;miilY/rupiyh.si=fikuwti/r[k,ajajasike[pPpama[rnThk=sj[kZo[totTetepMe/tanN[kUnsMauang[nD=[c[n=[zk[roanFefe[lLa=g/rnMau.
li[r,UnsHxpFif[fkK[k[p]o[y[kFni=OkN|mT/temT|.
Wangsulan:
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
III. Paragraf ing ngisor iki salinen nganggo aksara jawa!
1.  Argumentasi menawa UNAS mujudake standardisasi tumrap bocah-bocahIndonesiamujudake alesan kang digawe-gawe. Sebab, kepriye kita biisa meksa-meksa nemtokake standar tumrap samubarang kang nyatane kahanane pancen beda? Beda kang ora sethithik kok arep diukur mawa standar kang padha.Wisgenah ora tinemu nalar blas.
Wangsulan:
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. adhedhasar apa kang katur kabeh mau, kaya-kaya saiki iki timbul kontradiksi Anggaran pendidikan kena diarani wis luwih saka cukup, dana kanggo Unas mundhak terus, nanging mutune pendidikan prasasat ora ana majune.
Wangsulan:
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


V. TUGAS
Aksara Jawa ing ngisor iki wacanen ing ngarep kelas!
kuqslaisihfuru=fu[wcirik+sB|fy
?a[kh[w=osi=pdvebutK|qslmi[n=okkuqbufy,am/gk][tonSurk/tafini=rtWisFia[konimi[n=oksumBe/ri=bufyjw,nzi=k[bhmau,mnutZenFik[n$inuwun\[#
[jowulnHiki,cirik+[sSfuru=k[ton\mlhpentanK|qslaisihsem]wut\aisihpdk[rokuqkuqliy[n,furu=anF|[wnicirik+sMi[n=okkuqbufy,mlhkeprsem]wut\,m=[ko[nop][tl[n$inuwun\[#jwuln\,
?$inuwun\[#jwul[nMo[nomi[n=okslhsiji[nput]%@u#uw!;12;si=fia=gepHmB[l[lo[fni=sefulu/sefulu/[r,am/gae[mohz[konNi[yn\g,p,a,az[bhai,k=m
[sS,zed[tonMi[n=ok%@u#uw!;13;a=ge[nTnNikX=gha[nNrm[n.mulg,p,a,[t[jowul!BvJ|/[aovCtSkk][tonSurk/tafini=rtBvJ|/mfegMi[n=oks,I,k,s,p,b,;13;ai=ssnpu/nmb]n\surk/tsi=pe/nh[aansisihku[lonK`[tonSurk/t.
?bukTii[n,p][tl[nN[t[jowul!\nlik[w=owiwit\m
?sbvJu/[r[t[jowul!HugzenFik,pm[rnTh[kotslkufugeXmZ|riauribufy[loklK|qsl,s[a=gpentanK|qsl[aortmBhsem]wut\nzi=


MIRENGAKEN CRITA RAKYAT
            Mata Pelajaran              : Bahasa Jawa
Kelas / Semester           : X / I
Metode                         : Latihan, tanya jawab, demontrasi, diskusi, ceramah
Waktu                          : 2 x 45 Menit
================================================================
I.          PANUDUH PIWULANG
  1. Supaya paham informasi / berita lan bisa nggarap tugas, mula luwih dhisik maca babagan Kompetensi Dasar lan Indikator.
  2. Uga maca Materi Bab MIRENGAKEN CRITA RAKYAT
  3. Kanggo ngukuhake pemahaman, dianjurake supaya maca buku referensi liyane.
  4. Saben langkah digarap jumbuh karo tugas sing diwenehake.
  5. Tugas dikumpulake jumbuh karo jadwal sing disarujuki/disepakati bebarengan.
  6. Diskusikake lan konsultasikake karo guru menawa nemoni kangelan / reribet.
II.        KOMPETENSI SING AREP DIGAYUH
Standar Kompetensi     :
1. MENDENGARKAN
Mampu mendengarkan dan lisan smemahani wacana astra maupun nonsastra dalam berbagai ragam bahasa Jawa

Kompetensi Dasar                   :
1.3 Mendengarkan cerita rakyat yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman
Indikator                                 :
  1. menyebutkan tema cerita rakyat yang didengarkannya
  1. Menyebutkan pelaku/tokoh dari cerita rakyat yang didengarkannya
  2. menjelaskan perwatakan tokoh-tokoh tersebut
  3. menyebutkan setting dengan diberi contoh kalimat pendukungnya
  4. Menjelaskan alur cerita rakyat yang didengarkannya dengan disertai contoh kalimat pendukungnya
  5. menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita rakyat yang didengarkannya
  6. 7.      menuliskan rangkuman dengan ragam bahasa sendiri/berbeda cerita rakyat  yang didengarkannya
  7. 8.      menceritakan kembali secara lisan cerita rakyat  yang didengarkannya
III.  INFORMASI  MATERI
Crita rakyat ing ngisor iki wacanen kanthi permat !
NYI PUSPO CEMPOKO
           
Udan wiwit esuk mau nggrejeh. Hawane adhem senajan ora njekut, nangingwisnyebabake wong wegah metu. Kejaba sing pancen duwe kebutuhan ndheseg pilih njintel neng ngomah. Nyetel tv, mangan enak lan liyane maneh sing sarwa enak.
Angen-angen kaya kuwi jian pas ceples kaya angen-angene Jaiman, joko tuwa sing njingkrung kemulan sarung lungset ing becake. Becak sing biasa mangkal neng pojok prapatan Gendingan Pemuda. Dina-dinane biasane rame tarikan penumpang saka blanja ing Sri Ratu Supermarket, utawa sing lagi mlaku-mlaku  ing Bojng. Ning wis rong ndina iki prasasat pasa merga udane nggrejeh saka esuk nganti sore. Nyoba mbecak jatah wengi, malah luwih nelangsa maneh. Penumpang bisa diitung driji. Nggo setoran becak bae nombok. Kayadene awan kuwi pangirane ya bakal tombok setoran maneh. Mangka setoran rong dina wingi durung kebayar. Ngkoh Mboe wis ngabani yen dina iki wancine setoran. Ning wiwit esuk ora entuk narik becake maneh. Sida kojur, arep nyambut gawe apa maneh ?
Kelunta-lunta tekan Semarang ibukotane Jawa Tengah, sengaja ngumbara golek upa. Omah lan sawah sailat ing ndesane Boyolaliwiskendhang di dol. Kanggo nambakke simbokne singwisrandha. Larane kaya larane wong sugih, komplikasi diabetes, liver ditambah jantung,wiskomplit. Siji ditamani liyane kumat, gonta-ganti nganti kemput digolekake tamba, ya dhukun, dokter klebu wong pinter paranormal. Tekan wancine entek alas entek kandhang malah nyawane ora ngukup. Adhine lanang siji ndhil Jaikun, wis ora gelem ngurusi simbokne. Kalah pengaruh karo bojone sing sugih, Jaikun pilih mapan ing Jakarta. Kabare saiki dadi pemborong sing cukup sukses.
Meh kabeh gaweyan kasar wis dilakoni Jaiman. Saka nguli batu, nguli reresik uwuh ing pasar pecinan Gang Baru, buruh lepas pabrik batako lan liyane. Ora bisa netep awit kabeh gaweyan sing diayahi mau mung tenaga musiman. Arep nyoba nguli manol ning Pasa Johar, Pedamaran utawa Beteng, dheweke ora duwe modal setor kanggo nuku lahan. Rega sing dipathok dening mandor sepuluh nganti limalas yuta. Dhuwit saka ngendi ?
Kanggo ngawekani hawa adhem lan rasa bosen, ketambahan sumpek njintek ing njeron becak sing krukuban, Jaiman mbukak sendheman jok. Ing kono dislempitake plastik jas udan lan lembaran tabloid mistik sing dijupuk saka tumpukan koran lan buku bekas, nalika ngangkut bakul rombengan wingenane. Tabloid kuwi ngemot artikel bab mistik pesugihan, ditulis kahanan papan lan carane njaluk pesugihan. “Nyi Puspo Cempoko”. Merga mung tamatan SD, anggone maca ya grothal-grathul. Diwaca tuntas syarat-syarat lan akibat tembe mburine. Atine banget ketarik nanging tidha-tidha, antarane nerusake kekarepan apa mundur sadurung melangkah. Ngelingi kahanane uripe sing ngrekasa prasasat ora nduwe masa depan, atine dadi gilig. Nanging ngelingi khotbahe Ustadz Munawar mau bengi ing mushola, dheweke dadi gojak-gajek maneh.
Esuk kuwi Jaiman wis nangkring ing ndhuwur bis ekonomi jurusan lasem. Liyer-liyer sawise wareg mangan mi kopyok ing Terminal Terboyo – Semarang. Jenenge bae bis bumel, yen jamane cilikane Jaiman sejajar karo sepur truthuk. Saben ana wong nyetop dindhegi. Bis gedhe kuwi rasane sumpeg mambu kringet campur swara serak asal muni, saka pengamen mbarang nganggo kencrung.
“Oooo kowe meh lunga mrana ta le …… pa wis mbok antepi tenan tekadmu kuwi ? Tebusane pancen enak-enak neng ya rekasa uga. Nyai-ne iku kejem lo le, nek kowe wani nganti slingkuh……. Woo sida njengking tenan mengkone!” Kandhane penumpang setengah tuwa, sing lungguh ing sandhinge. Wola-wali senajan mung lirih  supaya ora krungu penumpang liyane , ngandhani Jaiman  sing ketrucut sedyane marang penumpang lanang setengah tuwa kuwi.
”Mpun pokoke mpun kula tekadi kok lik, timbang urip mung mecak ngaten terus, nggih njajal ngrasake urip penak ngoten lik. Lha jenenge  usaha  rak nggih kudu dikendeli lan lan diwaneni ngoten,” sumaure Jaiman mbalik kaya wong ngajarari.
Penumpang mau meneng sedhela karo mandeng menjaba. “Lha kowe wis ngerti ancer-ancere papan kuwi le?”
“Nggih dereng lik, napa sampeyan ngertos utawi nate ngrika?”
Wong lanang kuwi nyedhot rokok, asape disebul nglepus’ ora urusan ngganggu penumpang liyane, jaragan bis ekonomi tanpa AC. Banjur bisik-bisik maneh ancer-ancer dununge makam kramat Kabongan ing  Rembang, papan pesugihan Nyi Puspo Cempoko. “Aku mbiyen nate ngeterake dulur misanku mrana….. kira-kira wis sepuluh tahunan kepungkur. Uripe njur mubra-mubru, nyampar nyandhung tiba kepenak dadi wong sugih….. nanging setengah taun kepungkur, matine ngenes banget …..”.
“Ngenes dos pundi lik ?!” pitakone Jaiman ngangseg.
“Ora perlu dak critakake, wong kowe mau wis mantep kepengin mrana. Ya enggal diayati lan sing ngati-ati,” kepunggel kojahe wong lanang setengah tuwa mau, nalika bis mlebu lan parkir ing terminal Kudus. Wong kuwi ngepuk-puk pundhake Jaiman karo mandeng landhep. Apa rasa welas ing sunar mripate. Sabanjure pamitan mudhun sebab pancen wis tekan tujuane, kari Jaiman ngingsed lungguhe, nunggu bis mangkat menyang Rembang. Panas wiwit sumelet nalika ngliwati kutha Juwana, kanan keringe dalan mung tambakl-tambak uyah werna putih, gawe sulap ing mata. Wusana liyep ngantuk sakeplasan. Ing antara ngliyepe kuwi kaya ditunggu lan diawe-awe wanita ayu mesem manis madu. Jaiman digandheng mlebu wewangunan endah kaya kraton jaman biyen. Gragrapan nalika kondektur bis mbengoki penumpang, yen wis tekan terminal Rembang, terminal ing pinggir pesisir ora pati rame penumpang.
Sulur-sulur wit gedhe nambahi swasana angker ing pekuburan umum Kabongan. Senajan srengenge ndrandhang, rasa singup kuwi tumlawung ing pasujarahan Nyi Kabongan, utawa sing disebut Nyi Puspo Cempoko. Apamaneh yen wayahe surup utawa tengah wengi, dheweke kudu semedhi ing papan kuwi ijen, kaya sarat sing dikandhakake enggal sugih mblegedhu, paribasan nasak geni marong tetep dilakoni.
“Ngadhepi magrib mengko, kowe adus kramas ing sumur tuwa kae. Lagi dakter ngalap pesugihan marang Nyi Puspo Cempoko. Tabuh kenthongan kaping rolas keprungu saka kadohan, saka gerdhu kamling ronda desa sacedhake kuburan Kabongan, mratandhani wis tengah wengi, sangar lan sangate wektu nenepi.
Mripate sepet kandel rasane mbliyut ngantuk. Saliyane pancen kesel ing perjalanan, uga swasana sepi mamring ijenan tanpa rowang. Wis dipeksa ngganjel mata, nanging rasa ngantuk kuwi saya nggandhuli, ler ngliyep kesilir angin. Ing antarane liyep ngaluyup, Jaiman rumangsa ketemu karo paraga ayu kaya nalika keturon ing bis. Ing kono wanita sing ayune uleng-ulengan, lancir kuning lan weweg isi kuwi, kaya ngacarani Jaiman mlebu ing pendhapa omahe. Omah sing  njenggarang kaya kraton, omah sing endah sing durung nate ditemokake Jaiman ing ngendi bae. Omah sing mencorong padhang, senajan tanpa lampu nanging gebyar sulak kencana tretes manikam. Esem lan lelewa dalasan ganda wangi sing ngambar saka angane paraga ayu kuwi, ngungkat ati lanange Jaiman makantar-kantar. Dhasare Jaiman tukang becak sing ora duwe kasil tetep, bisane mung kenal lan srawung karo perek ciblek planyahan sing mangkal ing halte lan pinggir ndalan                                               , yen dheweke lagi mbecak wayah wengi. Nyawang putri ayu lelewa karo nglukar busana setengah nglegena. Birahine murub kesulut, ancang-ancang nyaut mumpung swasana omah kaya kraton kuwi sepi.
Nanging durung nganti njangkah, paraga ayu kuwi aweh sasmita supaya Jaiman ora nyedhak. Senajan sawangan endah panas kuwi kaya dipamerake, nanging dheweke kayadene kepaku tetep lungguh sila sedheku. Mung panyawange kedher gawe sirahe nggliyer. Paribasan wong ngelak lan  keluwen,  dicepaki dhahar lan unjukan sarwa mirasa, nanging ora bisa muluk lan nenggak.
“Durung wancine kang Jaiman njawat lan nyenggol aku, sebab uba rampe sing dadi paugeran durung kok cukupi. Mengko malem Selasa Kliwon ngarep, aku sing bakal methuki kakang, ing kono aku bakal pasrah bongkokan, lan bakal aweh pitulungan kamulyanmu. Nanging sadurunge kakang kudu ngecap jempol perjanjen pati urip karo aku, diwaca dhisik apa sing ketulis ing pernjanjen iki. “Manis sengaja nyenggolake payudara sing weweg nyengkir gading ing lengene Jaiman.
Gulungan mori putih kuwi dibukak, dheweke wis ora kober lan ora kepengin maca larikan ukara perjanjen, mung ngerti yen ing sisih ngisore wis akeh banget tandha cap jempol werna abang getih. Nyi Puspo menehake peso cilik landhep mingis-mingis, nyasmita supaya dheweke ngiris jempole tengen. Ilining getih dicapake ing mori putih sing wis ana jenenge dheweke. Nyi Puspo nggulung maneh mori putih kuwi, lan sepisan maneh nyenggolake kuwi luwih mepet payudarane ing lengene Jaiman, karo mbisiki : “Cepakna kamar lan uba rampene ing ngomahmu, kamar sing ora kena dileboni utawa dianggo sapa bae. Malem  Selasa Kliwon ngarep aku bakal teka “leladi” marang kakang. Saiki kakang kena bali ….. kakang kari nunggu kanugrahanku, sebab wis resmi dadi pendherekku ….hi ….hi ….hiiii”, Nyi Puspo nyekikik mbidhung ati, mundhur saya samar kebuntel pedhut sing nggembuleng. Jirat makam bali wening, kesaput bun lan gumeriting swara barongan pring pinggir kuburan. Lamat-lamat kenthong lan adzan subuh ngumandhang saka mesjid desa Kabongan.
Jaiman bali ing Boyolali, wis seminggu iki dheweke reresik omah cilik, tutupan gedheg payon gendheng ndesa. Omah sing wis suwe kosong ora ana sing gelem nunggu. Kerabat lan sedulure wis yasa omah dhewe-dhewe kepara adoh. Dadi omah tingggalan pinggir pesawahan lan kebon jeruk kuwi nganggur lan kurang kopen. Senthong cilik sisih tengen kuwi wis dirangkepi gedheg anyar nutupi sing pating trompong bolong dipangan umur. Sethong sing dipilih bakal dadi kamare. Amben pring lawas dipengkuhi,  dilambari klasa pandhan anyar. Awan mau wis tuku kembang setaman, menyan lan ratus wangi. Ora lali degan ijo lan ndhog pitik sejodho, gedhang raja setangkep lan cowek lemah anyar. Jaiman wis tata-tata kanggo nampa tekane Nyi Puspo Cempoko.
Tengah wengi, rembutan njlirit tanggal enom ora kuwawa madhangi wengi, senajan lintange anjrah sumunar. Kaya swasana anjrah ing njeron senthong kamare Jaiman. Anjrah mubal atine murub birahine dening telewane Nyi Puspo Cempoko sing netepi janji. Menehi kebutuhan lan kepuasan biologis, uga bakal menehi ganjaran. Jaiman kayadene kapas ngambang ing awang-awang. Wola-wali anggone ngombe banyu kanikmatan sing diwenehake Nyi Puspo. Semono uga tandange paraga ayu kuwi ing dipan klasa pandhan, polahe kaya musafir sing garing ngelak banyu. Paraga loro kuwi lelumban ing samodra kabirahen, ngesok keprigelan adu kasudibyan. Banjir kringet campur ngongso lan ngangsure napas sing krenggosan. Wngi sepisanan sing ngukir sejarah tumrape Jaiman si tukang becak.
Srengenge wis manjer ing tengah, sunar panase cumlorot nembus selane gendheng sing rada mlongo, mblerengi mripate Jaiman sing riyep-riyep. Ngolet ngeluk boyoke sing prasasat putung-putunga, lungkrah otot bayune kaya dilolosi. Aras-arasen gumregah tangi karo gagap-gagap sisihe, ngrayanti sing dadi lawan tandhinge mau bengi. Tinemu wis kothong mung sandhangane dhewe pating blasah ing jogan lemah. Thingak-thinguk karo wuda mbligung dheweke nliti meja sing isi sesajen. Degan ijo wis kalong siji wis dipecah. Ndhog pitik sijine enggal dipecah dilengleng isine, disurung nglonggo sisane degan ijo. Krasa seger sumyah awake. Bali otot bayune lan balunge sing rumangsane pathing kethaklik kuwi. Didelengi cowek lemah sing gumletak sisihe  kembang telon. Mripate mlolo bareng ngerteni cowek isi dhuwit mas saukuran atusan logam amba, cacah telung iji. Dhuwit mas bebungah sepisanan saka Nyi Puspo Cempoko, anggone wis saresmi mau bengi.
Telung warsa wis kawuri, wis ora kepentung malem Selasa Kliwon mlaku kaping pira. Jaiman saiki wis malih dadi juragan sembako, ngrangkep blantik  sapi ing tlatah Boyolali lan Klaten. Dheweke mapan ing pinggiran dalan gedhe arah Kartasura. Gedhonge magrong-magrong adu arep karo toko lan gudhang sembakone. Kepara ngidul cedhak pesawahan watara rong atus meteran, dibangun papan kanggo penggemukan sapi. Karyawane cacah rong puluhan, durung kepetung sopir lan buruh lepase. Truk kanggo ngangkut hasil bumi, anyar-anyar ana lima, pick up angkutan ana sepuluh. Mobil sedan Toyota Altis diparkir ing garasine. Jaiman wis dadi “orang terpandang”  ing wewengkon kono. Uga klebu wong sing sosial, utamane marang bocah-bocah yatim, piatu utawa kulawarga sing kesrakat. Mula omahe sering kanggo papan jujugan para “golek sumbangan”.
Mung anehe bocah-bocah yatim piatu utawa wong kesrakat sisng ditulung ora gantalan sasi tiwas. Mbuh merga kacilakan, utawa lara dadakan.  Wis cukup santer kabar kabur yen juragan Jaiman njupuk pesugihan, lan ngorbanake wadal. Nanging  kabeh mau durung bisa dinyatakake, sebab durung ana bukti sing nguwatake. Rada aaneh miturut kenalan, kaanca, sedulur lan tangga teparone, nganti wektu iki Jaiman durung karep omah-omah. Yen srawung karo prawan, randha ayu pisan, Jaiman ora sulap. Prasasat adhem tanpa reaksi. Luwih aneh maneh juragan Jaiman sering ngomongan dhewe, kayadene caturan karo wong liya. Sok malah katon mesra barang. Mangka ora ana sing diajak caturan. Ing wanci tinamtu yen diajak ngomong sok ndleya jawabane, sok ora nyambung ukarane. Kejaba paraga sing dianggep sukses, Jaiman uga paraga sing aneh.
“Ran …… aku arep menyang Semarang sedhela, mengko sore aku wis bali …aja lali cepakna sajen kaya biyasane jangkep. Selehen ing ngarep kamar sepen kae. Yen ana sing nggoleki aku, aturana nelpon HP ku …… nyoh iki kanggo tuku bakso pojok pasar kae”. Welinge juragan Jaiman marang Sumiran pembantu setia, bocah yatim saka Simo sing wis melu meh telung tahunan. Sumiran mantuk karo nampani dhuwit kanggo tuku uba rampe sajen lan turahane dadi duweke. Atine sumringah nampani dhuwit atusanewon abang kuwi, sebab turahan susuke paling sethithik rong puluh ewunan, mlebu kanthonge. Cengkelak nyetarter Supra Fit gadhuhane ngener pasar Kartasura. Sumiran uga nyatheti yen saben malem Selasa Kliwon, juragane ajeg pasang sesaji ing “kamar khusus” tanpa jendhela, mesthi ajeg kancingan, dene kuncine mung juragane sing nyimpen. Klebu reresik kamar kuwi ora nate dipasrahake wong liya. Saklebatan Sumiran nate ngulati nalika juragane mlebu kamar kuwi, lan dheweke nggawakake sesajen, ngulungake ing ngarep lawang kamar tutupan kuwi.  Kamar kuwi gandane wangi lan dipasangi lampu bolp cilik werna abang.
Tuwuh pepenginane juragane tumindak apa ing jeron kamar tutupan kuwi. Kenceng tekade mengko bengi dheweke bakal sesidheman nginjen kahanan njeron senthong kuwi.
Rencana lumaku lancar, wiwit rampung magrib Sumiran wis mapan anteng ing ndhuwur pyan. Bangkekane ditaleni tambang plastik, njagani yen ngantuk ora bakal tiba. Wektune saya mrambat, rasane kaya nganti tahunan. Nanging Sumiran wis sedhiya lulur anti nyamuk, banyu putih botolan plastik lan sawetara cemilan kanggo ganjel weteng. Lintang-lintang abyor ngiringi rembulan ngadhepi purnama. Nyedhaki tengah wengi Sumiran krungu lawang sepen mau dibukak juragane. Enggal dheweke mengkurep tatakan blandar, masang mripat nginjen njeron senthong sepen. Katon juragane nguripake lampu tidur ing pojokan spring bed. Sepen kuwi dilambari babut abang, meja marmer kuna lan kursine loro, kaca pengilon ukiran gedhe lan spring bed ukuran medium. Lemari jati ukiran antik cedhak kaca pengilon. Sesajen komplit kaya sing dituku ing pasar Kartasura mau, diseleh ing tampah gumlethak ing babud. Kumelun dupa wangi hio sing ditancepake mapan ing walike lawang.
Juragan Jaiman lukar klambi lan celanane kari nganggo celdam (kancut). Sila komat-kamit gumrenggeg maca mantra sing ora cetha, ing sangarepe tampah sesajen ngadhepi arah spring bed. Sumiran sing nginceng ing sandhuwure krasa mengkirig githoke ndeleng swasana mistis ing njeron snthong sepen kuwi. Ora suwe ana pedhut nggembuleng ing njeron senthong, sawetara samar tipis. Ora ngeti sangkan parane ing ndhuwur spring bed wis turonan paraga ayu sandhangan tipis nrawang.  Saumur-umur nembe iki Sumiran ngerti ana paraga ayu prasasat tanpa tandhing. Pawakan semolohe mencutake lan lelewa sing bisa ngobong jiwa sing ringkih. Alon-alon paraga ayu mau tangi, ngadheg nyedhaki silane juragane. Gemeter awake Sumiran nyawang adegan panas ing njero kamar sapen kuwi. Paraga ayu sing ora dimangerteni mlebu saka ngendi, awit ora ana jendhela lan lawang kamar kuwi dikancing dening juragane saka njero, lagi uleng ngetog tenaga nuntasake kanikmatan. Sumiran jaka jemagar kuwi awake gemrobyos.
Lemes dhedhes awake Sumiran, kaya lemese pasangan paraga ing senthong ngisor. Alon-alon Sumiran kepengin nginjen maneh, nanging nratab atine nalika ndeleng juragane sing wuda mblejed kuwi uleng karo ula gedhe jinis puspa kajang. Nanging malah krenggosan kaya saresmi karo ula mau. Diucak-ucek mripate dikira sulap penyawange, nyata  pancen juragane iwut saresmi karo ula puspa kajang. Panggraitane banjur nyandhak swara-swara miring ing caturan njaba, yen juragan Jaiman ngingu lan njupuk pesugihan.  Kawistara saka wis ana nem karyawane sing matine kanthi cara kacilakan misterius. Sumiran dadi yakin yen juragane sugihe kuwi merga saresmi karo ula kuwi. Atine dadi giris.
Diarah ora ninggalake swara sing bisa ngganggu juragane sing lagi iwut, Sumiran metu saka pyan, mlipir mudhun saka gendheng ing kebonan mburi omah. Nalikane dheweke arep nyingkirake andha sing kanggo manjat mau, sikile krasa kaya nggrenjel ngidak barang  empuk tur lunyu. Saiba kagete nalika panyawange nyandhak blegere ula puspa kajang sing lagi mlungker, ngolet ngeses lan nalika ula gedhe kuwi ndleser ngrambati sikile lan nggubet awake, ora bisa polah mung ndlongop keweden. Saya kenceng gubatane ula kuwi, Sumiran tiba glangsaran. Pas raine mapan adu arep karo cangkeme ula sing mangap ngisis siyung, ilate meled-meled arus ndilati mripate sing mlolo. Pating krepyek swarane balung sing remuk. Tanpa swara Sumiran jaka yatim jemagar kuwi tiwas kanthi kahanan nrenyuhake.
Esuke geger ing ngomahe juragan Jaiman. Mayite Sumiran ditemokake wong golek suket, sing biasa ngarit ing njaban tembok kebon mburine juragan Jaiman. Polisi sing teka kanthi nggawa asu pelacak, ora bisa nuduhake alur rajapati. Dalasan laboratorium forensik ing  Surakarta, uga ora bisa miyak penyebab kematiane sumiran, mung analisa yen balung-balunge remuk merga ketindhihan barang sing abot. Nanging barang abot jinis apa, dhokter mung angkat bahu ora bisa menehi wangsulan gumathok. Ing pungkasane kepolisian mung nyimpulake, matine sumiran merga kacilakan. File sauntara ditutup, nunggu yen ana sisik melik lan data anyar minangka bahan penyelidikan lan penyidikan.
Sapungkure patine Sumiran , juragan Jaiman kecanthol atine karo pembantu wadone. Prawan manis umur sangalasan taun saka wewengkon Tumenggung. Dijupuk saka panti asuhan Islam, nalika Jaiman laku dagang mbako srinthil. Mampir ing salah sijine pondhok pesantren sing ana panti asuhane. Ing kana atine ketarik karo Marliyah, bocah manis pinter ngaji kuwi. Nembung marang kyai pengasuhe, yen Marliyah dijaluk dadi anak asuh lan mergawe ing ngomah lan tokone ing Boyolali. Mbah kyai ngidinake nanging kanthi janji yen Jaiman kudu nglakoni syariat Islam, utamane shalat limang wektu. Jaiman sing kedunungan rasa marang Marliyah nyanggupi. Kanthi diterake dhewe dening mbah kyaine, Marliyah boyongan menyang ngomahe Jaiman.
“Kamar iki suker lan omah iki kebilut hawa reged. Ana aura peteng ing ngomah iki, prayogane awakmu sing ngati-ati ya ndhuk. Arahen sabisa-bisa juraganmu ajaken manekung marang Gusti Allah, aja nganti nyingkur lan mlincur. Seringa wiridan yen kahanan ngidinake. Aja nyedhaki kamar iki !” Piwelinge mbah kyai Badruddin marang Marliyah. Nalika semana mbah kyai nginep sewengi ing ngomahe Jaiman, lan Jaiman lagingobrol gayeng karo tamu kanca bisnise.
Rong wulan wis kepungkur saka tiwase Sumiran, malah wis nyedhaki satus dinane. Wengi kuwi malem Selasa Kliwon, wektu sapatemone Jaiman karo Nyi Puspo Cempoko. Wengi-wngi sing endah lan wengi sing tansah diantu-antu dening Jaiman. Kejaba oleh tamba ngelake batin lan birahi sing ngorong, uga bakal ketambahan dinar ing simpenane. Nanging wengi kuwi Jaiman sajak aras-arasen. Batine mangro antarane kuwajiban ngladeni kridha biirahine Nyi Cempoko,lan rasa ati sing nyanthol marang Marliyah. Prawan pondhok sing manis lugu kuwi gawe gonjing miringe atine. Mangka nalika sembrana parikena nembung marang Marliyah dhewe, supaya gelem dadi sisihane, prawan mau mung ndhingkluk isin. Pangirane Jaiman Marliyah gelem, mung rada rikuh anggone njawab. Rencanane ora suwe bakal tembung liwat Baddrudin ing Temanggung.
Tabuh rolas wis gemonthang saka jam antik ing pendhapa. Kutug kumelun dupa ratus nggembuleng ing senthong sepen. Kaya ritual ing saben Malem Selasa Kliwon, Nyi Puspo mesem mudhun saka peturon sring bed, mesem semringah nyedhaki Jaiman lan sabanjure sewengi natas ngajak salulut. Wengi kuwi merga ati sing goreh merga kegodha wewayangan Marliyah, Jaiman katon loyo. Mung sambalan wis rubuh, ora kuwat ngayati babakan sabanjure. Nyi Puspo rumangsa kagol, esem sing manis nuwuhi ayune sing uleng-ulengan kuwi, malih dadi esem sing kecut. Keprungu lirih tembunge:
“Kang Jaiman …… aku ngerti yen atimu ora nyawiji marang aku ….. lan aku ngerti marang sapa atimu mangro….Kowe gawe kagolku ….. Sesuk dak tunggu tekamu ing Kabongan !”. Plas ilang saka pandulu, putri ayu kuwi ninggalake juragan Jaiman sing nggloso kentekan daya.
Ing jeron sedan Toyota Altis-e, Jaiman sering unjal ambegan landhung mbuwang ati sing semplah. Paling telat wanci surup kudu wis tekan keramat Kabongan ing Rembang. Papan pasujarahan sing ditekani sepisanan watara patang taun kepungkur, nalika dheweke isih dadi tukang becak sing mangkah ing prapatan Gendingan Semarang. Dheweke kudu kudu ngadhep Nyi Puspo dina kuwi, kaya pakone nalika kagelan wingi bengi. Dheweke kari pasrah yen nganti kedukan dening Nyi Puspo Cempoko. Saka pangrasane wis cukup akeh dheweke atur tumbal wadal pesugihane. Wadal wujud nyawa saka karyawan sing melu ngupaya ing toko lan perusahaane. Dheweke uga ngelingi  ing antarane perjanjen sing biyen dicap jempo getih, ana ukara sing sapa sesambungan batin karo Nyi Puspo, ora kena mangro katresnan marang wanita liya, apamaneh nganti kawin. Kutukan lan pengajaran perih bakal kesandhang dening sing njaluk pesugihan kasebut.
Ngrepake tabuh sanga nalika dheweke ditinggal ijen dening juru kundi ing sangarepe jirat kijing Nyi Puspo Cempoko. Pedhut putih ngemuli anggane juragan Jaiman. Mbaka sethithik buyar ganti wadage Nyi Puspo sing ngadeg ing sangarepe.
“Aku wis marak sowan Nyi ….. banjur ana dhawuhapa, lan sadurunge aku nyuwun ngapura yen wingenani bengi ….”
“Wis kakang ora perlu kok bacutake aturmu, aku wis ngerti gorehing atimu. Kowe kari milih….nerusake sesambungan karo aku ….. apa ngeboti atimu sing miring marang prawan podhok kuwi. Yen kowe isih kepengin sesambungan klawan Kabongan…dak jaluk patine prawan kuwi saka tanganmu dhewe…. Carane mangsa borongo, dakwatesi wektumu mung sepasar saka dina iki …..wis saiki dang baliya!” Rada sereng pangatage Nyi Puspo.
Sawetara iki juragan Jaiman dheleg-dheleg, nuhoni isining perjanjen utawa rasa tresna lan ora tega. Grenang-greneng ngomong dhewe kaya wong gemblung,  yen dijak caturan ora nyambung. Klesak-klesik santer saka para pegawene saya ndadi , yen juragane wis ketempelan merga pesugihan. Marliyah dadi ngerti sapa satemene juragan sing bakal ngrabi dheweke kuwi. Senajan mung nembung pribadi ora ono sing ngerteni, tumrape Marliyah juragane kuwi pancen duwe niyat tulus ngrabi dheweke.  Ndeleng kahanane Jaiman lan rerasan kanca-kanca kerjane, rasa cubriya bab “misteriuse” kamar sepen tutupan ing loteng kuwi saya kandel.
Nalikane Marliyah tangi saka sujud lan ngucap “Allahu Akbar”, sumiyut glathi landhep ngener gulune. Nanging saka kersane Allah pawongan mau mbengok karo nekep dhadhane, glathi iku mencelat ngenani kaca pengilon pecah ambyar. Kaget ndeleng juragane Jaiman sing arep mrawasa lan mateni dheweke, saikine cekakaran karo mecicil nekep dhadhane, Marliyah jelih-jelih njaluk tulung. Sakala dadi geger ing omah kuwi. Gemrudug pagawe lanang wadon watara wong lima sing pancen kajibah turu ing  kono, andum gawe. Ana sing tetulung marang Marliyah sing ngguguk trauma, ana sing ngresiki pecahan kaca beling sing sumebar lan nyingkirake glathi.Sebagiyan ngrumat juragane sing dadi ropyan. Dokter pribadine juragan Jaiman ditelpon, teka niti preksa nadi, keteg jantung lan liyane, banjur aweh suntikan penenang. Juragan Jaiman digotong mudhun diturokake angler ing kamare.
Marliyah mberot wengi iku uga njaluk bali menyang Temanggung. Ora gelem disemayani, wusana diterake nganggo pick-up  dikancani Wagiyem. Kanthi sesengukan Marliyah nyritakake kahanan sabenere nalikane arep dipateni juragane.
Mbrabak lan getem-getem juragan Jaiman, ngerteni yen Marliyah dalasan Wagiyem lan Paidi mlayu menyang Temanggung. Rumangsa cabar anggone bakal mateni prawan pondhok kuwi, merga saka krenahe Nyi Puspo. Mangka wektu sing diwenehake mung kurang sedina. Ing antarane rasa gela, tresna lan donya brana ndadekake pikirane saya kuwur limbung. Tindakane wis kaya wong pengung, cedhak nesu adoh guyu. Apa sing ditindakake pegawene prasasat sarwa salah.
Nalika nguman-uman ing tokone, Jaiman jengkel mbuwang tegesane. Tibane tegesan ngenani campuran bensin sing lagi kanggo ngumbah spet plitur mebel. Mbulat geni marak tansaya nderbala. Poyang-payingan pegawe lan wong sing lagi tetuku ing toko sembakone. Geni saya gedhe ketiyup angin sing awan kuwi deres lan santer. Ora suwe toko saisinewismeh gusis, geni mrambat nyaut gedhong lan mobil kesayangane. Histeris Jaiman mlayu mlebu ngomah gedhong singwiskobar.  Pating plethok lan semburat geni mubal, kumelun keluk ireng ndedel ing awang-awang. Lalu lintas dalan gedhe rong arah dadi macet total, mahanani tekane mobil pemadam saka Salatiga lan Kartasura telat. Omah gedhong, toko, peternakan saisine ludhes dadi areng ora ana sing ngukup. Saka puing-puing tinemokake jisim Jaiman.
Ngelingi jasane Jaiman sing sering mbiyantu lan sosial kuwi, masyarakat ing kono ngrukti jisime kanthi apik. Dina iku uga senajan nyedhaki magrib, jisim dikubur ing pekuburan umum pedhukuhan cedhak kali. Ngelingi papan sing dirasawiskebak kijing lan cungkup, Jaiman digawekake luweng mapan ing pereng pinggiran kali, sadedhake barongan pring ori. Langit sing awan mau terang sumilak, wiwit mendhung lan udane riwis-riwis. Alon-alon jisim sing mekungkung ora bisa dijejegake, senajanwismaneka cara dicakake, dilebokake ing luwangan.Nanging ora bisa mlebu merga kurang dawa lan kurang amba. Kepeksa diunggahake maneh, kanggo ndawani lan ngambani dhudhukan luwang kubur. Prastawa iki lumaku luwih saka ping telu, sing layat grenengan mangkel. “Piye mbah Modin …. Yen ngene terus mbok nganti bar Isyak ra bisa rampung, selak udane teka deres”.
Paraga tuwa sing disebut mbah Modin mau meneng muter pikir, umak-umik maca donga. “Yaa wis ….. pancen iki lelakon lan pepeling saka Gusti Allah …. Jenaczah didhunke maneh, sing neng njero ditambah wong loro maneh ….lha ngono ……… alon-alon dilumahake dhisik ….saiki ditekuk sikile bebarengan …… Yaaa Allahu Akbar !”. Swara krepek  balung tugel merga ditekuk lan dipidak, keprungu cetha. Sing padha layat istighfar bola-bali, mbarengi pocong sisih sirah lan tali-taline diuculi. Sabrebetan katon praupan ireng ireng rai gosong, mripat mlolo lan cangkem mlongo senajan wis diiket. Ditatani gelu, papan landhakan lan diurug lemah.
Pathok dipasang mbarengi udan wiwit deres. Enggal sing layat arep bali ninggalake kuburn sing wiwit peteng. Durung nganti pitung pecak pelayat sing paling keri ninggalake jirate Jaiman, ana swara  kemrosak banjir teka lembak-lembak. Banyu kali kuwi santer lan ngesrong liwat kubure Jaiman. Mbaka sethithik kuburan anyar kuwi gogos lan ambrol ketrajang banjir bandhang. Jisime  Jaiman katut ilining banjir dadakan, sing wiwit mendha udane terang.
PS 47 – 48 / 2005


IV.       PENDALAMAN MATERI
A.    Sakwise maca crita rakyat  kasebut wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki  !
  1. Piwulang apa wae sing bisa kapethik saka crita “Nyi Puspo Cempoko” ?
Wangsulana………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
  1. Menawa kabandhingake kalawan zaman saiki, kepriye kahanane. Cocok apa ora ? Wenehana alasan sing gumathok !
Wangsulana…

di kunjungi tiap hari

facebook coment

kotak pesan..

chating mini abishare21